Kabar Persyarikatan

Salat Yang Dikerjakan Secara Baik dan Khusyuk Tidak Akan Melahirkan Sifat Khianat

Yogyakarta — Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Busyro Muqoddas mengatakan bahwa para pemimpin itu mesti mampu melaksanakan salat secara khusyuk.

Bukan hanya rajin, kata Busyro, melainkan kualitas salatnya juga harus dipelihara dengan sempurna.

Hal tersebut berdasarkan surah Al-Mu’minun ayat 1-2 Al-Quran yang menggambarkan ciri-ciri orang mukmin yang beruntung.

Pernyataan di atas disampaikan Busyro dalam kuliah tujuh menit bakda salat zuhur di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta pada Rabu (29/11/2023).

Menurut Busyro, Ahmad Badawi (Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 1962-1964) memberikan contoh yang sangat baik dalam mengajarkan salat kepada anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).

Dia tidak hanya mengajarkan secara teknis mulai dari wudu hingga salam, tetapi menjelaskan makna terdalam dari salat khusyuk.

Bagi Ahmad Badawi, salat khusyuk bukan sekadar kewajiban ritual, melainkan sebuah ibadah yang mampu menggetarkan hati.

Setelah melaksanakan salat khusyuk, suasana batin seseorang menjadi tenang karena pikirannya selalu mengingat Allah SWT. Dia memusatkan seluruh pikiran serta panca inderanya untuk bermunajat kepada-Nya.

Dampak sosial

Lebih lanjut, Busyro menyampaikan bahwa salat khusyuk memiliki dampak sosial yang signifikan. Individu yang melaksanakan salat dengan khusyuk akan menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna, sebagaimana tertulis dalam surah Al-Mu’minun ayat 3.

Selain itu, mereka juga akan menjauhkan diri dari perbuatan asusila sesuai dengan ayat 5 dari surah yang sama.

Bagi para pemimpin yang mampu melaksanakan salat khusyuk, mereka diharapkan akan menepati janji dan menjalankan amanah, sesuai dengan ayat 8 surah Al-Mu’minun.

“Orang-orang yang melaksanakan salatnya dengan khusyuk, jika diberi amanah, ia akan senantiasa takut jika telah berjanji malah khianat,” jelas Busyro seperti dikutip dari laman resmi Muhammadiyah.

Pemeliharaan kualitas salat, menurut Busyro, bukan hanya mencerminkan hubungan pribadi dengan Allah. Namun, juga memiliki dampak positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat secara keseluruhan.

Dengan demikian, pesan dari Busyro ini begitu mendalam. Bagi Busyro, kualitas salat khusyuk adalah fondasi utama yang tidak hanya menciptakan pemimpin yang bertanggung jawab.

“Namun, juga menjelma menjadi sosok yang terhindar dari khianat dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai amanah. Semoga pemimpin Indonesia di masa depan mampu melaksanakan salat secara khusyuk,” pungkas Busyro.***

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button