Peran pemuda dalam sejarah Indonesia tidak dapat dipungkiri peranannya, sejarah mencatat tidak ada perubahan besar untuk kemajuan bangsa Indonesia maupun dunia tanpa peran dan sumbangsih dari para pemuda.
Bisa dikatakan apabila tanpa peranan dari pemuda mustahil Indonesia bisa merdeka, disini kita bisa lihat peran penting dari pemuda bagi suatu negara.
Generasi muda sebagai generasi penerus cita-cita bangsa dan keluarga sudah memasuki era kepemimpinannya, berawal dari hal yang kecil yaitu keluarga, masyarakat, dan negara.
Di suatu masyarakat Kota Bekasi, khususnya Pondok Gede, sedang mengalami krisis kepemudaan dalam bergeraknya organisasi Muhammadiyah.
Seperti yang kita ketahui, pemuda zaman sekarang telah menjadi “santapan” yang empuk bagi zaman yang krisis setelah masa pandemi berlangsung 2 tahun yang lalu.
Namun para segelintir pemuda di wilayah Pondok Gede melihat persoalan ini bukan sebagai suatu masalah, melainkan melihat sebagai suatu tantangan yang harus dihadapi, terkhusus dalam kehidupan organisasi masyarakat Islami.
Bisa dibilang kalau ini merupakan tantangan yang cukup besar karena berkaitan dengan proses kaderisasi (regenerasi), menjadi hal yang tidak mungkin apabila suatu organisasi hanya digerakkan oleh kaum yang sudah tua, karena proses idealisme, pasang surut idealisme dan dinamika berorganisasi tidak lengkap apabila tanpa peran pemuda di dalamnya, seperti sayur tanpa garam hehehe.
Dimulai dari kegiatan kajian mingguan atau biasa disebut Halaqah, beberapa pemuda dengan latar belakang yang berbeda itu berkumpul, ada yang masih menjadi siswa di sekolah tingkat menengah, aktivis, organisatoris, dan pekerja.
Mereka berusaha untuk menuangkan ide serta inovasi untuk keberlangsungan organisasi, awalnya gerakan ini disebut Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) karena kami belum ada posisi struktural yang pasti apabila menggunakan nomenklatur Pemuda Muhammadiyah, simak terus ya ceritanya.
Masing-masing pemuda ini semakin rutin melakukan kegiatan Halaqah, dari pertemuan yang semakin rutin itu pasti menimbulkan perkembangan yaitu dari bertambahnya jumlah peserta di kegiatan tersebut, kali ini muncul para srikandi yang akan menjadi cikal bakal Nasyiatul Aisyiyah.
Dari mantapnya keyakinan dan motivasi para pemuda dan pemudi tersebut, maka terbentuklah Pemuda Muhammadiyah dan Komunitas Keperempuanan di dalamnya
Dengan terbentuknya Pemuda Muhammadiyah dan Komunitas Keperempuanan ini adalah awal kebangkitan semangat juang para pemuda di jalan Allah dengan melalui Kemuhammadiyahan, sampai saat ini para Pemuda Muhammadiyah Pondok Gede terus bergerak menyisir ruang lingkup yang ada khususnya melalui gerakan dakwah dan pendidikan yang membaur kepada masyarakat sekitar, terus mengembangkan inovasi-inovasi yang ada dan berlomba-lomba dalam kebaikan tujuannya adalah untuk menjawab serta “mengobati” krisis atau sakitnya generasi pemuda islami di kalangan masyarakat Pondok Gede.
Diharapkan dengan pergerakan dakwah yang cukup modern, halus, sopan, dan bermasyarakat dapat menimbulkan keinginan serta kepercayaan bagi masyarakat kepada Pemuda Muhammadiyah Pondok Gede.
Pemuda Muhammadiyah Pondok Gede!
Kreatif
Inovatif
Produktif
Fastabiqul Khairat
Tulisan oleh: Muhammad Dimas Pratama S.Tra (Ketua PCPM Pondok Gede)