persyarikatan

PENDIDIKAN dan MUHAMMADIYAH: Suatu hal yang saling terikat

Pendidikan merupakan “eskalator” kehidupan, penempatan pendidikan sebagai salah satu janji kemerdekaan menekankan bahwa janji lainnya, yang meliputi keamanan, ekonomi dan peran internasional tidak akan terwujud apabila tidak ada peran penting dari pendidikan.

Pembangunan yang paling penting adalah terhadap manusia dan pendidikan adalah kunci untuk menciptakan manusia yang berkualitas.

Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam pembaharu di Indonesia. Gerakan Muhammadiyah yang dibangun oleh K.H. Ahmad Dahlan sesungguhnya merupakan salah satu mata rantai yang panjang dari gerakan pembaharuan Islam di Indonesia.

Muhammadiyah mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam sistem pendidikan nasional, dimana dalam gerakan pendidikannya, Muhammadiyah mempunyai landasan-landasan filosofis yang sesuai dengan prinsip pendidikan di Indonesia seperti: keselarasannya dengan realitas masyarakat dan kebudayaan serta sistem sosial, ekonomi, dan politik. Gerakan pendidikan Muhamadiyah bersifat terbuka terhadap segala pengalaman yang baik (hikmah) dan bersifat universal dengan standar keilmuan yang termutakhir.

Pada akhirnya, Muhammadiyah mempunyai pengaruh yang besar dalam pengembangan pendidikan di Indonesia.

Muhammadiyah adalah organisasi terbesar di Indonesia dengan
jumlah amal usaha dalam bidang pendidikan yang banyak.

Banyaknya
perguruan Muhammadiyah ini menjadi peluang sekaligus tantangan untuk
mengelolanya.

Pendidikan yang sudah berjalan ini perlu dikuatkan kembali
fungsinya. Pendidikan Muhammadiyah memiliki empat dasar semangat
yaitu, pendidikan, pelayanan, dakwah, dan perkaderan.

Empat semangat
itu yang tidak boleh padam. Pendidikan sebagai pelayanan dan pendidikan
dan juga tidak mengesampingkan fungsi dakwah dan perkaderan.

Pemuda Muhammadiyah harus menghadirkan energi pendorong yang
dibutuhkan pemuda untuk menggulirkan kewirausahaan kreatif.

Hari ini, Pemuda Muhammadiyah harus hidup sesuai ajaran Islam, dengan
meneladani pola hidup Rasulullah SAW dalam adab pergaulan, menghormati
orangtua, ramah lingkungan, membangun sumberdaya generasi Indonesia yang Islami, toleran, humanis dan nasionalis.

Pemuda Muhammadiyah harus menjadi
motor penggerak berkemajuan dengan menunjukkan karakter kuat dari Kiai
Dahlan sebagai sosok yang mau dan mampu bergaul dengan siapapun dan
kelompok manapun, karena kebangkitan dan bertumbuh menjadi bangsa yang
maju dan jaya kuncinya ada di tangan pemuda, maka Pemuda Muhammadiyah
harus menjadi kekuatan yang produktif, cerdas, menguasai IPTEK, dan menjadi
kekuatan yang membangun hubungan sesama bahkan melintas batas.

Penulis : Muhammad Dimas Pratama, S.Tra
Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Pondok Gede

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button