Kabar PersyarikatanKolom

Menghindari Kesalahan Kampanye: Fokus pada Solusi, Bukan Jualan Diri

Oleh: Alan Barok Ulumudin, M.Pd.*

Dalam kampanye politik, sering kali terjadi kerancuan dalam memahami akar masalah dengan faktor penyebabnya. Hal ini berujung pada kesalahan dalam memprioritaskan isu dan mencari-cari kesalahan pihak lain.

Lebih parahnya, kesalahpahaman ini membuat fokus kampanye beralih dari memperjuangkan kebutuhan masyarakat menjadi ajang “jual diri” calon yang memaksa. Di sini saya akan mencoba mengelaborasi dari kesalahan umum dalam kampanye politik dan pentingnya berfokus pada solusi yang nyata dan bermanfaat bagi masyarakat.

Jebakan “jual diri”

Dalam banyak kampanye politik, pasangan calon sering terjebak dalam pola pikir bahwa masalah utamanya adalah bagaimana caranya mereka terpilih. Padahal, data menunjukkan bahwa kampanye yang berfokus pada “jual diri” tanpa memberikan manfaat jelas bagi masyarakat sering gagal meraih dukungan yang kuat.

Sebuah survei dari lembaga riset politik menunjukkan bahwa 75 persen pemilih lebih memilih kandidat yang menawarkan solusi praktis atas masalah sehari-hari dibandingkan dengan mereka yang hanya menonjolkan pencapaian pribadi. Ini memperlihatkan betapa pentingnya para calon untuk memahami isu-isu yang benar-benar dihadapi warga.

Esensi kampanye

Fokus yang salah dalam kampanye berpotensi menyebabkan penyimpangan dalam strategi. Banyak calon yang terlalu berpusat pada memperlihatkan diri sebagai sosok yang ideal, namun melupakan esensi kampanye itu sendiri, yaitu menawarkan solusi atas masalah masyarakat.

Dalam studi kasus pemilu lokal, pasangan calon yang sukses adalah mereka yang mampu menyelesaikan masalah yang spesifik, seperti perbaikan infrastruktur desa atau peningkatan akses pendidikan. Mereka fokus pada pertanyaan, “Apa faedahnya?” bagi masyarakat, bukan sekadar “jual apa” tentang diri mereka sendiri.

Di sisi lain, kegagalan dalam memahami rule dan knowledge dalam peraturan serta manajemen pemerintahan dapat menimbulkan masalah. Pemimpin yang tidak memahami dasar aturan atau kurang pengetahuan dalam mengelola pemerintahan cenderung tidak mampu membuat keputusan yang tepat.

Idealnya, seorang pemimpin tidak hanya harus paham, tetapi patuh pada aturan, serta piawai dalam problem-solving, planning, dan execution. Ini adalah keterampilan utama yang diperlukan untuk menghindari penyimpangan dalam menjalankan tugas.

Ubah pendekatan kampanye

Untuk menghindari kesalahan yang sering terjadi dalam kampanye, calon harus mengubah pendekatan mereka. Berikut adalah beberapa langkah praktis.

Pertama, kampanye harus lebih banyak menawarkan solusi konkret atas masalah yang dihadapi masyarakat, daripada sekadar mengandalkan popularitas pribadi.

Kedua, calon harus menginvestasikan waktu dalam memahami aturan main dan bagaimana pemerintahan bekerja. Pengetahuan ini akan membantu mereka menjalankan pemerintahan dengan lebih efektif.

Ketiga, buatlah kampanye yang melibatkan masyarakat dalam merumuskan masalah dan solusi, bukan sekadar menjadi penonton dari pertarungan politik.

Dengan memperhatikan hal-hal ini, para calon akan mampu mengalihkan fokus dari sekadar “jualan” ke bagaimana mereka bisa benar-benar bermanfaat bagi konstituen mereka.

Simpulan

Kampanye politik yang efektif tidak semata-mata berfokus pada bagaimana seorang calon bisa terpilih, tetapi bagaimana mereka bisa menawarkan solusi nyata bagi masyarakat.

Dengan memahami akar masalah dan menawarkan solusi yang relevan serta memiliki pengetahuan yang baik tentang aturan dan manajemen, calon pemimpin dapat memenangkan hati rakyat tanpa perlu memaksakan penjualan diri.

Pemimpin yang paham, patuh, dan piawai dalam menyelesaikan masalah adalah yang paling dibutuhkan saat ini. Mari kita dorong kampanye yang lebih bermakna dan bermanfaat bagi masyarakat.

*Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis Muhammadiyah Jawa Barat

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button