
Bandung – Wakil Ketua PWM Jawa Barat, Ustadz Jamjam Erawan, dalam khutbah Idul Adha 1446 Hijriah yang digelar oleh Badan Takmir Masjid (BTM) Masjid Raya Mujahidin PWM Jawa Barat di Lapangan Lodaya, Bandung, menyampaikan pesan penting tentang urgensi mempersiapkan generasi muda Islam menyongsong Indonesia Emas 2045.
Dalam khutbahnya, Ustadz Jamjam menegaskan bahwa kader penerus perjuangan tidak lahir secara instan. Namun, melalui proses panjang penuh kesabaran, pengorbanan, dan perjuangan, sebagaimana dicontohkan Nabi Ibrahim dan Siti Hajar dalam mendidik Nabi Ismail.
“Kelahiran kader terbaik seperti Nabi Ismail tidak simsalabim. Nabi Ibrahim harus menunggu bertahun-tahun, terus berdoa ‘Rabbi habli minas shalihin‘ – Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku anak-anak yang shalih,” ujarnya.
Ia mengutip firman Allah dalam QS As-Saffat ayat 101, “Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang sangat santun.”
Indonesia Emas: Harapan atau Ancaman bagi Umat Islam?
Dalam konteks kekinian, Ustadz Jamjam mengingatkan bahwa tahun 2045 telah dicanangkan sebagai tonggak Indonesia Emas, di mana Indonesia diharapkan menjadi negara maju, mandiri, dan makmur, menyusul Amerika Serikat dan Tiongkok.
Potensi itu ditopang oleh bonus demografi, dengan 70 persen penduduk Indonesia berada pada usia produktif (15–64 tahun).
Namun, dia mengajukan pertanyaan krusial: “Saat Indonesia Emas tiba, umat Islam mau jadi apa? Aktor atau pengikut? Penentu arah atau yang diarahkan?”

Ia menekankan bahwa masa depan bangsa sangat ditentukan oleh kualitas generasi muda saat ini. Jika generasi muda Islam hanya bersikap pasif dan malas, posisi strategis bangsa justru akan diisi oleh kader-kader dari ideologi lain: komunis, materialis, orientalis, dan sebagainya, yang kini tengah dikader secara serius, bahkan di kampus-kampus internasional.
“Mereka sedang dipersiapkan menjadi presiden, menteri, pengusaha, legislator, panglima, dan sebagainya. Maka jika umat Islam lengah, bukan Indonesia Emas yang akan kita rasakan, tapi Indonesia Cemas,” tegasnya.
Membangun Generasi Qur’ani
Ustadz Jamjam yang juga menjabat Wakil Ketua Baznas Kabupaten Bandung ini mengajak keluarga muslim untuk serius mempersiapkan anak-anak mereka agar memiliki tiga kualifikasi utama.
Pertama, spiritualitas dan keyakinan yang kuat. Kedua, ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam. Ketiga, akhlak yang mulia dan kemampuan beradaptasi dan kolaborasi.
Ia menekankan pentingnya akhlak dalam kehidupan modern: “Al-adabu fauq al-‘ilm – akhlak lebih tinggi dari ilmu. Tanpa akhlak, ilmu bisa disalahgunakan. Tapi dengan akhlak, ilmu akan menjadi berkah.”
Umat Islam, menurutnya, harus memperkuat solidaritas, soliditas, dan sinergitas dalam mendidik generasi muda menjadi generasi qur’ani yang layak menjadi mujahid, mujtahid, dan mujaddid Islam rahmatan lil ‘alamin di masa depan – sebagaimana Nabi Ismail di masa lalu.
Penyembelihan Kurban
Khutbah Idul Adha tersebut dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban di lingkungan Masjid Raya Mujahidin. Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua PWM Jawa Barat Ahmad Dahlan serta Ketua BTM Masjid Raya Mujahidin Ihsan Imaduddin.
Pada perayaan Idul Adha tahun ini, PWM Jawa Barat menerima titipan hewan kurban dari berbagai pihak, di antaranya Mendikdasmen RI melalui BBPMP dan BBGTK Jawa Barat, Kapolda Jawa Barat, PT Jamkrindo, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, serta Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.***