Kabar Muhammadiyah Jawa BaratKabar PersyarikatanMajelis

Muhadjir Efendi: Di Jawa Barat Harus Banyak Muncul Sekolah Muhammadiyah Unggulan.

Pada session utama acara Rembug pendidikan, yang diselenggarakan PWM Jawa Barat (21/2), Mendikbud Muhadjir mengawali dengan meyakinkan peserta dengan pernyataan, “Meski saya merupakan menteri profesional berlatar belakang Muhammadiyah, tapi dalam hal memperlakukan lembaga pendidikan, saya berupaya untuk merangkul semua kalangan, bukan hanya Muhammadiyah, tapi ormas lain pun diperhatikan.”

Pak Menteri berharap sekolah-sekolah Islam yang diinisiasi berdirinya oleh ormas Islam menjadi lembaga pendidikan mainstream (arus utama), bukan lembaga pendidikan ‘pinggiran’. Sekolah-sekolah Islam harus menjadi sekolah unggulan dan dijadikan pilihan utama dan pertama bagi peserta didik. Untuk menjadi lembaga pendidikan yang dipercaya oleh masyarakat tentu tidak ujung-ujug tapi perlu perjuangan panjang dan tak kenal lelah. Maka lembaga pendidikan harus berupaya eksis dan berjuang terlebih dahulu, baru kemudian jika bagus akan diperhatikan dan dipercaya masyarakat.

Menurut Pak Muhadjir, sebenarnya pelopor pendidikan ala sekolah itu pada dulunya berasal dari Muhammadiyah. Sekolah Muhammadiyah (sebelum kemerdekaan) menampung anak-anak yang tidak mampu dan anak-anak pribumi bukan dari kalangan bangsawan yang dipinggirkan oleh penjajah. Maka sangat wajar jika banyak tokoh nasional yang merupakan alumni sekolah Muhammadiyah, karena memang dahulu Muhammadiyah menampung anak-anak pribumi dan kurang mampu.

Dalam pandangan beliau, pendidikan sekolah Muhammadiyah inilah yang kemudian ditiru atau diadopsi pemerintah/negara sampai sekarang. Dengan demikian Muhammadiyah mampu menjadi inspirasi bagi keberadaan sekolah sekolah yang dibentuk oleh pemerintah (sekolah negeri) dan sekolah lain yang didirikan oleh ormas lain.

Di akhir pemaparannya, beliau menyatakan bahwa sekolah Muhammadiyah itu harus punya branding keunggulan yang menjadi prioritas. Di Jawa Barat harus banyak muncul sekolah Muhammadiyah unggulan.

Beliau bercerita tentang contoh pentingnya branding sebuah lembaga pendidikan. Dulu pada masa-masa awal beliau dan Bapak Malik Fajar dipercaya mengelola Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), beliau menyadari bahwa UMM saat itu belum mampu bersaing dengan universitas lain dalam hal akademik. Maka beliau bersama para pengelola membuat branding dengan meluncurkan program unggulan non akademik dalam bidang sepakbola. Melalui proses yang lumayan sabar, akhirnya Tim Sepakbola UMM mampu mengalahkan Tim Sepakbola Universitas Brawijaya yang notabene waktu itu sebagai Tim paling unggul. Sejak Tim sepakbola UMM berhasil menjadi juara dan mengalahkan Tim Sepakbola Unibraw, maka jumlah mahasiswa yang daftar ke UMM meningkat tajam, dari yang tadinya 1000, menjadi 2000 orang. Alhamdulillah kini UMM menjelma menjadi lembaga pendidikan Muhammadiyah yang terkenal dan dipercaya masyarakat karena branding yang unggul bukan hanya dalam non akademik tapi juga akademik. Saking populernya, UMM saat ini diplesetkan menjadi Universitas Muhammadiyah Mahal. Tapi meski mahal, jumlah mahasiswa peminat masuk tiap tahun hampir 28 ribu orang, sementara daya tampung yang dapat diterima tiap tahun hanya 7800 orang.

(rep: Ilam Maolani)

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button