Bandung, Kabar Muhammadiyah Jabar—
“Tabligh adalah ruh dari Muhammadiyah. Tabligh atau dakwah menjadi langkah awal Muhammadiyah berdiri,” ujar Ust Usep Supriatna.
Hal tersebut dijabarkan Ust Usep Supriatna dalam konten Youtube siniar Lazismu Jawa Barat yang tayang pada Senin (27/05/2024).
Siniar atau podcast Lazismu Jawa Barat mengangkat tema “Peran Mubaligh Muhammadiyah dalam Dakwah yang Mencerahkan, Menggerakan, dan Menggembirakan.”
Ust Usep Supriatna selaku narasumber merupakan Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat.
Pentingnya Peran Mubaligh
Dijabarkan oleh Ust Usep, awal mula Muhammadiyah berawal dari kelompok-kelompok pengajian kecil yang diadakan KH Ahmad Dahlan.
Musabab ruh pergerakan Muhammadiyah berasal dari pengajian, maka peran mubaligh dalam berdakwah menjadi krusial.
Inilah yang menjadi salah satu pekerjaan rumah Majelis Tabligh PWM Jawa Barat.
“Program fokus Majelis Tabligh adalah intinya memaksimalkan pengajian sebagai media dakwah,” terang Ust Usep.
“Fokus kami memantapkan di bidang pengajian. Karena itu kami mengembangkan, dan memaksimalkan peran mubaligh agar memiliki spirit tajdid dalam berdakwah, yakni purifikasi, dinamisasi, dan adaptif dengan jiwa zaman,” jelasnya.
Pelatihan Mubaligh Oleh Majelis Tabligh
Sebagai upaya melahirkan para mubaligh yang kompeten, Majelis Tabligh PWM Jabar mendorong pada tiap pimpinan daerah di Jawa Barat untuk mengadakan program pelatihan
“Mubaligh kalau tidak diberikan pengayaan akan menjadikan dirinya tidak optimal dalam berdakwah,” jelas Ust Usep.
Ust Usep mengatakan, pelatihan yang dilakukan berorientasi untuk memberikan pemahaman untuk para mubaligh dalam berdakwah.
“Kami sejak Rakerwil (Rapat Kerja Wilayah) kemarin menekankan kepada tiap pimpinan daerah se-Jawa Barat supaya mengoptimalkan pelatihan mubaligh,” ujarnya.
Majelis Tabligh PWM Jabar sendiri dalam hal ini menyelenggarakan program untuk melatih para instruktur mubaligh.
Para instruktur inilah yang kemudian bertugas memberikan pemahaman tentang dakwah kepada mubaligh di daerahnya masing-masing.
“Pimpinan Wilayah Jawa Barat sendiri mencoba memaksimalkan disisi instruktur dengan mengadakan pelatihan instruktur untuk mubaligh. Instruktur ini yang nanti terjun menyelenggarakan pelatihan-pelatihan mubaligh baik di tingkat daerah atau cabang,” ucapnya.
Kerjasama dengan Lazismu Jabar Berikan Bantuan Pada Mubaligh
Sebagai bentuk apresiasi, Majelis tabligh PWM Jabar memberikan apresiasi kepada para mubaligh.
“Saat milad Muhammadiyah Jabar, Majelis tabligh memberikan perhatian pada mubaligh dengan memberikan apresiasi. Memberikan penghargaan pada beberapa mubaligh yang selama ini kiprahnya luar biasa,” katanya.
Ust Usep menjelaskan, Majelis tabligh PWM Jabar juga menaruh kepedulian terhadap kehidupan para mubaligh.
Diterangkan, tak sedikit mubaligh yang kesulitan memenuhi kebutuhan pribadinya.
“Kami berencana memberikan insentif bagi beberapa orang yang selama ini fokus di dakwah, seemntara dirinya sendiri tidak punya pekerjaan lain. InsyaAllah akan ada insentif yang mereka dapatkan, paling tidak sebulan sekali,” tutur Ust Usep.
Rencananya Majelis tabligh PWM Jabar akan menggaet Lazismu Jabar untuk melanggengkan program ini.
“Salah satunya kami akan bekerjasama dengan Lazismu Jabar sebagai salah satu lembaga kedermawanan untuk melakukan ini,” ungkapnya.
“Sehingga kami tidak hanya melakukan pelatihan saja, tapi kami mengupayakan agar mubaligh memiliki kemandirian finansial,” pungkas Ust Usep.
*Penulis: Moh Aqbil WAK