Bandung – Panglima Tinggi Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Dzulfikar Ahmad Tawalla menegaskan bahwa Apel Akbar KOKAM dalam rangka milad ke-8 UM Bandung yang digelar pada Minggu (30/06/2024) merupakan apel yang penuh semangat dan optimisme.
“Sejak awal, orang-orang yang bergabung dengan KOKAM adalah orang-orang istimewa. Kenapa istimewa? Karena pasukan yang ada di hadapan saya ini memiliki kesetiaan di dalam hati mereka dan dalam setiap tindakan mereka ada konsistensi. Mereka adalah pasukan yang setia dan berani,” tegas Dzulfikar.
Dzulfikar menjelaskan bahwa Apel Akbar KOKAM kali ini juga sangat istimewa dibandingkan dengan Apel Akbar di Solo tahun lalu. “Jika Apel Solo kami diberi kesempatan satu pekan untuk menyiapkan pasukan, maka Apel Akbar KOKAM di UM Bandung kali ini hanya diberi waktu tiga hari untuk menyiapkan pasukan. Ini menunjukkan komitmen KOKAM yang tinggi terhadap apa pun instruksi dari Ayahanda Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir,” ujar Dzulfikar.
Dzulfikar menambahkan bahwa hal ini juga sesuai dengan nasihat Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang menegaskan bahwa keistimewaan bukan tentang apa yang dikenakan, bukan pula karena baret merah di kepala, melainkan karena manfaat yang dihadirkan. “Inilah inti dari ajaran ta’awun di Muhammadiyah,” tambah Dzulfikar.
Dzulfikar menekankan bahwa pasukan KOKAM dalam menjalankan aktivitasnya memiliki rasa cinta luar biasa kepada Islam, bangsa, dan persyarikatan. Cinta kepada Islam melahirkan tanggung jawab kepada Islam. Cinta kepada bangsa melahirkan tanggung jawab kepada negara. “Sedangkan cinta kepada Muhammadiyah melahirkan tanggung jawab kepada umat dan organisasi Muhammadiyah. Dalam menjaga ketenangan dan kenyamanan umat, menjaga marwah Muhammadiyah, dan yang utama menjaga aset-aset amal usaha persyarikatan Muhammadiyah,” imbuh Dzulfikar.
Di hadapan Rektor UM Bandung Herri Suhardiyanto dan ribuan anggota KOKAM, Dzulfikar menegaskan komitmen KOKAM untuk menjaga UM Bandung yang merupakan salah satu aset berharga Muhammadiyah.
“Kecintaan kawan-kawan KOKAM kepada Muhammadiyah itulah yang akan membawa keistimewaan perjuangan kawan-kawan sekalian. Kalau besok ada yang mengganggu UM Bandung dan ada ribuan orang yang menjaganya, maka mereka itu adalah pasukan KOKAM. Bahkan kalau hanya tersisa satu orang di dunia ini yang akan membela dan menjaga UM Bandung, kami pastikan itu adalah pasukan KOKAM,” tegasnya seraya disambut tepuk tangan meriah ribuan anggota KOKAM.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran teman-teman. Janji dan komitmen kawan-kawan ini akan ditagih. Terakhir, saya berpesan kepada kawan-kawan jadilah seperti awan yang diamnya meneduhkan dan kata-kata serta perbuatannya adalah butiran-butiran kebaikan,” pungkas Dzulfikar.
Pada kesempatan ini juga dikeluarkan tiga poin penting Deklarasi KOKAM Nasional untuk konsolidasi gerakan Muhammadiyah. Pertama, menjunjung tinggi agama Islam dan menjadikan gerakan Muhammadiyah sebagai jalan utama perjuangan. Kedua, berkomitmen dan berjiwa korsa dalam satu rangkaian komando Panglima Tinggi KOKAM untuk mewujudkan perjuangan Muhammadiyah. Ketiga, siap sedia dan siaga berjuang jiwa raga demi menjaga aset, kehormatan, dan kedaulatan persyarikatan Muhammadiyah serta NKRI.