Bandung (11/7) – Menanggapi polemik pasca musyawarah wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Barat yang diselenggarakan 7-9 Juli 2023 lalu, Ariati Dina Puspitasari, Ketua Umum PPNA, menyatakan keputusan yang dihasilkan dalam musyawarah sah dan konstitusional. Dalam pantauan Ariati musyawarah berjalan lancar. Dinamika yang terjadi karena ketidakpahaman musyawirin bahwa formatur dengan suara terbanyak tidak menjadi syarat mutlak menjadi ketua. “Hal ini sudah disampaikan oleh Panlih, SC dan PP dalam musyawarah tersebut,” ujar Ariati.
Setelah melalui proses pemilihan oleh peserta musyawarah, sebelas formatur terpilih melaksanakan rapat untuk menentukan Ketua. “Ketua terpilih tergantung musyawarah sebelas formatur yang terpilih,” ujar Ariati yang mengikuti jalannya musyawarah sejak pembukaan hingga penutupan.
Dalam musyawarah formatur terpilih Rini Marlina sebagai ketua. Sementara Ficky Zakiyatul Fikriyah, peraih suara terbanyak, tidak mendapat dukungan dari anggota formatur lainnya untuk menjadi ketua. Arianti meminta anggota formatur lainnya untuk menyampaikan hasil rapat tim formatur. Karena sebelumnya Ficky Zakiyatul Fikriyah sudah menyampaikan pandangannya.
Tiga anggota formatur lainnya yaitu Karwati (PDNA Sumedang), Dede Sartika (PDNA Kuningan) dan Farida Utami (PWNA) menyampaikan apa yang terjadi dalam rapat formatur. Dalam rapat formatur, Ficky Zakiyatul Fikriyah menyampaikan kesediaan dirinya menjadi ketua PWNA, sementara sepuluh Anggota lainnya memilih Rini Marlina sebagai ketua. Karena ada dua orang yang bersedia menjadi ketua, maka diadakan pemilihan oleh formatur yang hadir. Rini dan Ficky tidak memilih, sementara sebanyak delapan formatur yang hadir memilih Rini sebagai Ketua. Ketika ditanyakan kepada Ficky tentang putusan ini, Ficky legowo. Bahkan kelegowoan Ficky disampaikan ulang dihadapan forum musyawarah.
Di sisi lain, menurut Ariati, seluruh kader NA se JAwa Barat dapat menghormati hasil putusan musyawarah ini. Ia mengingatkan kembali para kader bahwa peraih suara terbanyak dalam pemlihan, tidak otomatis menjadi ketua. Tergantung pada dialog yang dilakukan tim formatur. Karena semua anggota tim formatur memiliki hak yang sama.
Ariati berharap lebih baik NA Jawa Barat segera menatap masa depan, dengan menyusun struktur kepengurusan, dan melaksanakan program kerja yang telah direncanakan. Pun PDNA dan PCNA se Jawa Barat segera melaksanakan musyawarah “siapkan musyda, muscab dan musyran dengan sebaik-baiknya agar menghasilkan kebijakan dan kebajikan Nasyiatul Aisyiyah untuk sekitar”, menutup wawancara.