Kabar Muhammadiyah Jawa Barat

Ini Makna di Balik Lukisan Kaligrafi Karya Ketua PWM Jabar Prof Ahmad Dahlan di Unity Art Project 2024

Bandung, Kabar Muhammadiyah Jabar —

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat Prof Dr KH Ahmad Dahlan MAg ikut memamerkan hasil karyanya di Unity Art Project 2024 yang berlangsung pada Sabtu (07/09/2024).

Lukisan kaligrafi karya Prof Ahmad Dahlan diberikan judul “Al-Baqarah: 208 III.” Dijelaskan, filosofi dari lukisannya adalah menjadikan semangat spiritual beragama sebagai pendorong totalitas dalam mengarungi kehidupan.

“Ini maknanya secara eksplisit tidak lain hanya mengajak pada kita semua untuk total dalam beragama. Seiring dengan itu ada pula di dalamnya ajaran implisit, yakni kita dalam kehidupan itu harus total, posisi kita sebagai apa pun, misalnya sebagai profesional, pengusaha, itu pun semuanya dalam tafsir implisitnya dituntut untuk total,” katanya.

Ketua PWM Jabar, Prof Ahmad Dahlan dan lukisannya. Dok: Istimewa.

Prof Ahmad Dahlan mengatakan bahwa karya yang dibuatnya pada tahun 1997 ini berbentuk lukisan kaligrafi timbul yang pengerjaannya dipahat di atas kanvas.

“Dalam karya ini saya lebih menonjolkan di sisi lukisan kaligrafinya. Kaligrafi timbul yang dipahat di atas kanvas,” ujarnya.

Ia mengaku butuh waktu hingga seminggu untuk menyelesaikan karyanya. Lukisan kaligrafinya ini Prof Ahmad Dahlan kerjakan setiap beres salat tahajud.

Pameran Lukisan Komunitas Lingkaran

Seperti diketahui, Unity Art Project merupakan pameran lukisan yang diprakarsai oleh Komunitas Lingkaran.

Pameran berlangsung mulai 7 hingga 21 September 2024 di lantai dua cafe Ngopi Doeleo Sangkuriang, Kota Bandung.

Selain karya lukisan Prof Ahmad Dahlan, dipamerkan juga puluhan tulisan lainnya dari para pelukis kenamaan hingga yang baru merintis.

Ketua Pelaksana kegiatan Moya K Komarudin menerangkan bahwa tema pameran kali ini adalah unity atau persatuan.

“Tema kita adalah unity, kita di sini tidak mengenal hierarki, jadi pelukis yang terlibat di sini kita membaur semua. Kita ingin ada kebersamaan, saling mendukung, itu yang penting,” katanya.

Dengan tema persatuan, Moya berharap seni bisa menjadi wadah terciptanya persatuan di tanah air.

“Sekarang kita lihat perpecahan di mana-mana. Paling tidak dari dunia seni rupa ini kita masih bisa menyerukan persatuan,” pungkasnya.

Moya juga menegaskan, pameran lukisan seperti ini akan terus dilakukan setiap tahunnya.

*Penulis: Moh Aqbil WAK

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button