Kabar PersyarikatanKolom

In Memoriam Ihtianto, Kader Muhammadiyah Depok dan Pegiat Pendidikan Islam

Oleh: Muhsin MK*

KEPERGIANNYA cukup mengejutkan, bukan hanya dirasakan oleh keluarga dan masyarakat Kukusan, Beji, melainkan oleh keluarga besar Muhammadiyah Kota Depok. Dalam usia 59 tahun, Ihtianto HK, kader Muhammadiyah Depok sejak remaja ini, yang banyak berperan dalam persyarikatan, telah meninggal dunia di rumahnya, Jalan KH Ahmad Dahlan Nomor 46, RT 07 RW 05, Kelurahan Kukusan, Beji, Kota Depok, Jawa Barat.

Setelah lulus SMA Negeri 28 Pasar Minggu Jakarta Selatan, Ihtianto mulai terjun menjadi aktivis Pemuda Muhammadiyah Ranting Kukusan. Ia melanjutkan kiprah kakaknya, Sanusi HK, yang sebelumnya menjadi Ketua Pemuda Muhammadiyah Ranting Kukusan. Hanya saja ia lebih merasa pas memegang jabatan sebagai Sekretaris pada saat diketuai oleh M Tholib yang masih kerabatnya.

Memang Ihtianto pada usia SD-SMP dikenal senang mencangkul tanah kebun orang tuanya, Hidup Kirim (HK) seorang petani dagang. Namun, setelah SMA dan masuk perguruan tinggi, ia pun tertarik dalam dunia konsep-mengkonsep.

Apalagi ia sempat belajar banyak dari seniornya pada saat menjadi staf Sekretariat Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah periode 1985-1989 di Jalan Menteng Raya Nomor 62, Jakarta Pusat.

Setelah itu, Ihtianto dikenal sebagai konseptor berbagai proposal kegiatan di internal Pemuda Muhammadiyah Kukusan dan di lingkungan lain. “Saya mampu membuat proposal satu hari satu,” katanya di saat berbincang-bincang.

Ia kemudian berhasil merintis penerbitan Bulletin Pemuda Muhammadiyah Ranting Kukusan, Media Melati pada 1980-an yang masih menggunakan mesin ketik. Namun, dalam perkembangannya media ini tidak berlanjut karena ketiadaan kader sebagai penerusnya hingga saat ini.

Dalam perjalanan aktivitasnya di lingkungan Muhammadiyah, Ihtianto juga terlibat dalam aktivitas masjid Al-Mujahidin Kukusan. Di masjid Muhammadiyah Ranting Kukusan ini, ia berhasil merintis lembaga Bimbingan Belajar Al-Quran (BBAQ) Masjid Al-Mujahidin Kukusan. Lembaga ini menjadi bagian dari kegiatan Pemuda Muhammadiyah dan Muhammadiyah Ranting Kukusan.

Karena kecintaannya pada Islam dan minatnya sedemikian tinggi untuk mempelajari bahasa Arab, Ihtianto pun sempat mengikuti kursus bahasa Arab yang diadakan di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta di bawah asuhan Anhar Burhanudin, Ketua Lembaga Dakwah Khusus. Kemudian untuk lebih memperdalam lagi ia pun kuliah dan berhasil masuk IKIP Negeri (sekarang UNJ), mengambil jurusan Bahasa Arab.

Setelah Ihtianto meraih gelar Sarjana Pendidikan, ia mulai berkiprah di luar Muhammadiyah. Ia mencari kegiatan lain yang sesuai dengan minat dan perhatiannya di dunia pendidikan. Ia sempat menjadi guru di Sekolah Islam Terpadu Nurul Fikri Cimanggis. Dari pengalamannya itu ia pun merintis SIT Al-Qalam di Jalan Pemuda, Depok Lama, hinga berdiri SD dan SMP dan ia sendiri sempat menjadi direkturnya.

Saat berkiprah di Al-Qalam ini, Ihtianto bersama beberapa temannya merintis lembaga Konsultan Pendidikan Islam Terpadu (KPIT). Lembaga ini menggagas dan bertekad kuat mendirikan seribu Sekolah Islam Terpadu (SIT) di Indonesia.

Lembaga ini mengadakan pelatihan Pendidikan Islam Terpadu. Dari hasil pelatihan ini lalu ia dipercaya untuk merintis SIT Al-Haraqi di Depok Lama. Nama dan simbol SIT Al-Haraqi yang kini semakin berkembang dan mengelola SD, SMP, dan SMA itu digagas oleh dirinya.

Sesudah tidak berkiprah di berbagai SIT, Ihtianto seakan-akan back to basic, kembali ke Muhammadiyah, apalagi ia dipercaya untuk merintis SMK Muhammadiyah Satu (Mutu) Pancoran Mas, Depok, dan ia yang menjadi kepala sekolahnya.

Di atas tanah milik Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pancoran Mas Depok itu kini tidak hanya berdiri SMK, tapi telah dibuka SD, SMP Muhammadiyah, dan Masjid Al-Khowain. Dari sini ia pun kemudian dilibatkan dalam kepengurusan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Depok. Ia duduk di Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah periode 2015-2022 dan 2022-2027. Ternyata ia juga menjabat Wakil Ketua PCM Beji Depok periode 2022-2027.

Aktif di Dewan Pendidikan Kota Depok, kemudian aktivitasnya dalam memimpin SMK Mutu mulai berkurang. Bahkan, akhirnya ia lepaskan agar digantikan oleh kader dan generasi penerusnya. Ia sendiri lalu aktif menggerakkan dan mengelola Lembaga Zakat, Infa, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Kantor Masjid Al-Mujahidin di bawah naungan Lazismu Pusat.

Pada 2025 ini, Ihtianto mulai terlibat kembali sebagai khatib salat Jumat di Masjid Al-Mujahidin Muhammadiyah Kukusan. Namun, belum sampai selesai melaksanakan tugasnya di Muhammadiyah, ternyata Allah SWT berkehendak lain terhadap hamba-Nya yang saleh ini. Tepat pada Kamis, 24 April 2025, pukul 17.25, ia menghembuskan napasnya yang terakhir.

“Wahai jiwa yang tenang (mutmainah), kembalilah kepada Tuhan-Mu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Masuklah ke dalam golongan hamba hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku.” (QS Al-Fajri: 27-30).

*Aktivis Muhammadiyah dan pegiat sosial

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button