Bandung — Duta Literasi Manajemen bersama Galeri Investasi Syariah (GIS) UM Bandung mengadakan kegiatan roadshow bertajuk Literasi Tour (LITERATOUR) pada Senin (05/02/2024).
Acara yang mengangkat tema ”Menjadi Generasi FATAL (Faham Digital) dengan Keseimbangan Finansial” ini berlangsung di Pesantren Lima Menara, Kompleks Bumi Panyileukan, Kota Bandung.
Hadir dalam acara ini Ketua Pesantren Lima Menara, Pembina dan Ketua Paguyuban Duta Literasi Manajemen. Acara ini juga dihadiri oleh para santri Pesantren Lima Menara tingkat SMP dan SMA sebagai peserta.
Ketua Duta Literasi Manajemen UM Bandung Santi Nuraeni mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi rangkaian program Duta Literasi Manajemen. ”Kegiatan di Pesantren Lima Menara ini menjadi yang perdana bagi kami dalam rangka roadshow ke beberapa sekolah,” ucap Santi.
Santi menjelaskan bahwa pelaksanaan roadshow ini bertujuan untuk memberikan pemahaman seputar digitalisasi kepada para siswa. ”Selain pemahaman, para siswa juga diharapkan mampu memanfaatkan digital dalam keseimbangan finansial,” ujar Santi.
Pada acara itu pula Santi menjadi salah satu narasumber dengan menyampaikan materi seputar literasi digital. Ia mengatakan, peserta perlu menerapkan digitalisasi dengan etika. ”Dalam digitalisasi, kita harus menggunakan etika agar selalu bijak dalam menjalankan hal tersebut,” kata Santi.
Literasi finansial
Selain Santi, hadir juga sebagai narasumber yakni perwakilan dari GIS UM Bandung Wijdan Fauzan Haqiqi. Dirinya menyampaikan materi seputar literasi finansial kepada peserta.
Ia mengatakan para peserta perlu menerapkan manajemen finansial dalam mengatur keuangan sejak dini. ”Manajemen finansial sangat dibutuhkan agar dana yang kita miliki dapat teralokasikan dengan baik untuk jangka pendek ataupun jangka panjang,” ungkap Wijdan.
Menurut Wijdan, manajemen finansial menjadi bekal peserta agar bisa mengatur keuangan dengan bijak. ”Nantinya ketika para peserta bijak mengatur keuangannya, otomatis keperluannya pun tidak hanya berorientasi pada dunia, tetapi pada akhirat,” imbuh Wijdan.
Para peserta sangat antusias dengan pemaparan materi yang disampaikan narasumber. Mereka mengikuti kegiatan ini dari awal hingga selesai dengan khidmat. Hal tersebut terlihat dari keaktifan mereka bertanya kepada narasumber.***(FK)