Kabar Persyarikatan

Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UM Bandung Kembali Terbitkan Buku

Yogyakarta – Suara Muhammadiyah resmi meluncurkan sekaligus membedah buku terbaru karya Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang juga dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung Roni Tabroni. Kegiatan ini berlangsung di Lantai 4 Grha Suara Muhammadiyah Yogyakarta pada Rabu (13/8/2025).

Buku berjudul “Media & Islam Berkemajuan: Perjalanan dan Pemikiran Jurnalis Islam Lintas Generasi” tersebut mendapat apresiasi tinggi dari Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media/Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari. Ia menyebut buku ini sebagai hadiah istimewa untuk Milad ke-110 Suara Muhammadiyah sekaligus Hari Pers Muhammadiyah.

Deni menegaskan, media dan informasi memiliki peran strategis dalam kehidupan, bahkan dalam sejarah Islam wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW adalah iqra, yang berkaitan langsung dengan literasi.

Menurutnya, Al-Qur’an memuat sejumlah istilah seperti naba, ya’lam, dan sirah yang mengisyaratkan peran media sebagai pembentuk struktur sosial. “Media Islam tidak hanya berdimensi pers, tetapi juga pembaharu, pemersatu, dan pemikir,” ujarnya.

Ia menambahkan, buku ini menjadi bukti ketahanan Suara Muhammadiyah yang telah eksis lebih dari satu abad. Selain memuat pemikiran tentang media, buku ini juga menghadirkan tokoh-tokoh literasi dan pers seperti Hamka, Haji Fachrodin, Haedar Nashir, dan Ahmad Syafii Maarif, yang dinilai menarik karena banyak diulas secara komprehensif untuk pertama kalinya.

Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah Muchlas mengapresiasi peluncuran buku ini dan menyebutnya layak dibaca serta menjadi inspirasi bagi media Islam untuk terus berperan dalam ijtihad intelektual. “Dari judulnya saja sudah sangat menarik,” kata Rektor Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tersebut.

Acara peluncuran ini juga menghadirkan narasumber lain, seperti Pemimpin Redaksi Harian Kedaulatan Rakyat Octo Lampito, Redaksi Pelaksana Suara Muhammadiyah Isngadi Marwah Atmadja, serta penulis buku, Roni Tabroni.

Dalam pemaparannya, Roni menyoroti perbedaan prinsip antara Suara Muhammadiyah dan media arus utama. Ia menolak adagium bad news is good news yang lazim digunakan di industri media Barat. “Kalau dulu Ahmad Dahlan menganut itu, mungkin yang diwariskan bukan pencerahan. Jurnalistik kita harus punya dimensi keagamaan,” tegasnya.

Buku ini juga memotret empat tokoh jurnalis Muhammadiyah berpengaruh, yakni KH Fakhruddin, Buya Hamka, Syafii Maarif, dan Haedar Nashir, yang menurut Roni tidak hanya berperan di internal Muhammadiyah, tetapi juga di panggung kebangsaan dan kemanusiaan global.***

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button