Kolom

HARAPAN ITU MELALUI AL-QUR’AN

Oleh: Dr. Sc. Agr. Yudi Nurul Ihsan, S.Pi., M.Si. (Ketua MPM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat)

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri dari lebih 17.504 pulau dan garis pantai sepanjang 95.181 KM. Terletak di antara Benua Asia dan Australia serta Samudera Hindia dan Samudera Pasifik membuat Indonesia berada pada poros dunia dan menempatkan Indonesia pada posisi yang sangat strategis. Sebagai negara kepulauan yang didominasi oleh laut, sektor kelautan dan perikanan memiliki arti penting bagi Indonesia dilihat dari segi ekonomi, ekologis dan geografis. Kondisi geo-ekonomi dan geo-politik menjadikan sektor kelautan dan perikanan Indonesia sebagai sektor yang penting dalam pembangunan nasional. Sejumlah potensi dalam sektor kelautan perikanan yang dimiliki Indonesia di antaranya meliputi perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan hasil perikanan, pariwisata bahari dan sumber daya pulau-pulau kecil.

Dengan informasi seperti dimaksud di atas, maka wajar jika sejumlah ilmuan dunia menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan potensi Sumber Daya Alam terbesar di Dunia. Bahkan di tahun 2010, Prof. Bo Barker Jorgensen, seorang ahli Biogeokimia dari Denmark menyebutkan bahwa beruntunglah menjadi orang Indonesia, karena Bangsa ini punya segalanya. Mayoritas Bangsa Indonesia adalah muslim. Bahkan umat Islam dengan jumlah terbesar di dunia. Dua perpaduan potensi ini sejatinya dapat dijadikan modal besar di dalam mewujudkan Baldatun Thoyibatun wa Robbun Ghofur. Indonesia memiliki modal dasar pembangunan yang sangat besar dan lengkap untuk menjadi negara dan bangsa yang maju, adil makmur, dan berdaulat khususnya dengan memanfaatkan sektor kelautan dan perikanan (Blue Economy). Tetapi faktanya sampai saat ini, bangsa Indonesia masih terjebak pada situasi yang serba sulit, seolah olah jauh dari panggang dalam mewujudkan negara yang makmur dalam mewujudkan Rahmatan lil’alamin. Setelah Indonesia merdeka lebih 77 tahun, kaum muslimin masih termajinalkan dalam segala bidang, baik ekonomi, sosial, bahkan ilmu pengetahuan.

Tahun 2045 merupakan momen bersejarah bagi Indonesia. Di tahun tersebut Indonesia memasuki usia emas, yaitu 100 tahun Indonesia merdeka. Hal tersebut yang menjadi salah satu alasan munculnya gagasan Indonesia Emas 2045. Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu sebanyak 70% penduduk Indonesia dalam usia produktif (15-64 tahun) dan jumlahnya melebihi usia non produktif. Bonus demografi dapat tercapai jika adanya upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi negara. Sumber daya manusia juga diharapkan mampu menggerakkan Indonesia menuju Indonesia yang maju dan makmur. Bidang Pendidikan merupakan penanggung jawab terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Generasi muda khususnya pelajar dan mahasiswa diharapkan untuk siap menghadapi tantangan besar yang akan terjadi di masa depan. Tantangan besar yang akan dihadapi disebut sebagai Megatrend 2045. Megatrend dunia pada tahun 2045 antara lain berupa demografi dunia, urbanisasi dunia, perdagangan internasional, keuangan internasional, persaingan sumber daya alam, perubahan iklim, kemajuan teknologi dan perubahan geopolitik. Muhammadiyah sebagai sebuah persyarikatan yang memiliki banyak amal usaha dalam bidang pendidikan memberikan perhatian dalam program Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Tentu program ini dibuat dalam rangka meraih cita cita umat Islam untuk mewujudkan Indonesia sebagai Baldatun Thoyibatun wa Robbun ghofur seperti yang pernah diraih umat Islam di abad pertengahan.

SYARAT-SYARAT KEJAYAAN
Memang tidak mudah meraih kemenangan seperti yang telah diperoleh umat Islam tempo dulu. Kemenangan yang membawa seluruh manusia berdecak kagum dengan Islam, dimana sumber-sumber pertumbuhan diciptakan oleh umat Islam. Mungkin kita tidak akan pernah lupa dengan nama Ibnu Sina seorang ulama yang juga pakar kedokteran, atau AlKhawarizmi seorang ulama yang juga jago dalam bidang Astronomi, atau ulama ulama lain yang telah membukakan mata umat manusia akan pentingnya ilmu pengetahuan. Semua itu adalah sejarah masa lalu yang tidak akan pernah lupa dalam ingatan kita, yang telah membuktikan bahwa Islam adalah kiblatnya peradaban dunia. Pertanyaannya sekarang adalah, Bagaimana peran Muhammadiyah saat ini untuk mewujudkan cita cita tersebut?, apa kira-kira yang menjadi syarat untuk meraih kejayaan tersebut?

Nabi Muhammad SAW adalah suri tauladan sebagaimana firman Allah SWT di dalam QS. A-Ahzab ayat 21. Nabi Muhammad juga yang menjadi inspirasi dalam memutuskan persyarikatan ini bernama Muhammadiyah (pengikut Nabi Muhammad). Maka mengikuti metode dan cara Nabi Muhammad dalam mewujudkan masyarakat yang unggul adalah sebuah langkah yang sangat tepat. Tidak ada orang yang demikian cepat meraih kemenangan di dunia selain Nabi Muhammad SAW. Beliau berjuang (berdakwah) menegakkan kalimat Allah hanya dalam waktu 23 tahun, sungguh merupakan suatu waktu yang amat singkat. Tetapi meskipun demikian, Beliau berhasil merubah segala macam tatanan kehidupan masyarakat baik yang menyangkut kehidupan pribadi seseorang maupun tatanan kehidupan bermasyarakat, bernegara bahkan mampu menaklukkan dunia. Inilah kira-kira contoh kehidupan masyarakat berkemajuan yang telah diciptakan oleh Rasulullah, dan kita berharap Muhammadiyah mampu menciptakan konsep masyarakat berkemajuan seperti yang telah diciptakan oleh Rasulullah tersebut.

Di masa Muhammad SAW masih hidup, beliau sempat menyaksikan seluruh jazirah Arabia yang luasnya jutaan kilometer ditaklukan oleh umat Islam. Bahkan kurang dari satu abad, ajaran Islam yang dibawa Muhammad SAW telah tersebar ke berbagai pelosok dunia – lebih dari setengah dunia ini. Pada zaman itu, di belahan bumi bagian timur, Islam telah masuk ke daerah Tiongkok, sehingga jika kita jalan-jalan ke Tiongkok, maka akan kita temukan peninggalan sejarah umat Islam seperti kuburan Sa’ad bin Abi Wagash. Di belahan bumi bagian utara, Islam telah mampu menaklukkan daerah Uni Soviet (Rusia). Di daerah tersebut dilahirkan para ulama besar seperti Imam Bukhori, Imam Turmudzi dan lain-lain. Ke bagian Barat, Islam telah mampu mencapai perbatasan Perancis. Sedangkan ke bagian Selatan, Islam telah mampu menaklukkan sebagian besar benua Afrika. Pada saat itu, kurang dari satu abad umat Islam telah mampu mendirikan Imperium yang lebih luas dari kekaisaran Romawi maupun Parsi yang termasuk ke dalam kekuatan adidaya.

Di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, Islam pun menjadi sumber inspirasi. Pada saat para ilmuan menjuluki dunia sebagai “The Dark Age” atau abad kegelapan, Islam datang membawa sinar penerangan, sehingga munculah abad pencerahan yang terang benderang sampai akhirnya Islam dijadikan guru besar serta kiblatnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi oleh seluruh dunia. Kejadian sejarah seperti di atas bukan saja diakui oleh umat Islam tetapi diakui pula oleh para ilmuwan di seluruh dunia. Seorang ilmuwan dari Perancis yang juga pengagum Napoleon, bernama Ms. Jeanme Prour sangat memuji kehebatan Nabi Muhammad yang selalu berhasil dalam segala hal, sehingga beliau menjuluki Muhammad sebagai Napoleon yang turun dari langit. Begitu juga dengan pengarang buku “Encyclopedia Britanica”, yang menyatakan bahwa Muhammad merupakan salah satu tokoh agama di dunia yang paling sukses dan paling beruntung sepanjang masa.

Jika kita mengakui betapa hebatnya Nabi Muhammad dan umat Islam meraih kejayaan, maka semua itu tidak pernah lepas dari peranan Al-Qur’an. Nabi Muhammad senantiasa menjadikan Al-Qur’an atau wahyu Allah SWT sebagai sumber dari segala sumber dalam mengambil keputusan yang kemudian beliau jelaskan dalam Al-Hadits. Berbeda dengan berbagai isme di dunia yang sering muncul tetapi mudah pula tenggelam ditelan waktu, seperti Liberalisme-Kapitalisme, Sosialisme-Komunisme serta berbagai turunannya yang rata-rata terbentuk berdasarkan akal dan pemikiran manusia semata, serta hanya dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia (basic needs) seperti sandang, pangan, dan papan.
Oleh sebab itu jika kita ingin mencontoh kejayaan Islam jaman dahulu, maka pelajarilah Al-Qur’an sampai kita mampu memahami betapa besarnya kemu’jizatan Al-Qur’an. Wallohu a’lam bi showab.

Editor: An

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button