Kabar Muhammadiyah Jawa Barat

Peran Strategis IPM Dalam Mengawal Demokrasi Bangsa

Oleh: Riki Saripudin *Ketua Bidang Advokasi Dan Kebijakan Publik PW IPM Jawa Barat

Pada Awal kemerdekaan kaum muda  telah menunjukan jati dirinya yang pemberani dengan patriotisme  dan nalar kritisnya hal tersebut dibuktikan dengan peran aktif kaum muda dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan indonesia dengan mendorong soekarno dan kaum tua untuk sesegera mungkin melaksanakan proklamasi kemerdekaan tersebut sehingga saat ini kita dapat menikmati kemerdekaan tersebut, tugas kita saat ini adalah mengisi kemerdekaan ini dengan sebaik-sebaiknya dengan menjaga dan merealisasikan nilai-nilai luhur Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Para pediri bangsa mewariskan sistem demokrasi sebagai jalan tengah atas keberagaman suku, bahasa, budaya serta agama di Indonesia sehingga meskipun berbeda suku dan agama tetap dibawah naungan negara indonesia dengan tujuan yang sama, Demokrasi itu sendiri secara bahasa diambil dari bahaya yunani yaitu democ yang artinya rakyat dan kratos yang artinya kekuatan atau kekuasaan adapun secara istilah demokrasi adalah sebuah sistem politik dari, oleh dan untuk rakyat. Demokrasi di indoensia telah mengalami berbagai macam dinamika di awali dengan demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin, demokrasi pancasila orde baru dan demokrasi reformasi dari semua fase dinamika demokrasi pemuda selalu menempatkan diri sebagai kaum yang memiliki idealisme dalam menyuarakan demokrasi hal tersebut senada dengan ungkapan Soe Hok Gie “Kemegahan Terakhir seorang pemuda adalah idealisme”.

14 Februari 2024 Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi atau pemilihan umum presiden dan legislatif sebuah pesta demokrasi yang akan menentukan nasib bangsa dan nasib anak muda untuk lima tahun kedepan, maju dan tidaknya negara indonesia tergantung pada kualitas bangsanya itu sendiri itulah konskuensi logis dari adanya sistem demokrasi, menuju tahun 2045 indonesia akan mengalami bonus demografi dimana warga negara indonesia akan didominasi oleh kaum muda artinya kemajuan indonesia akan disetir oleh kaum muda yang secara usia sangat produktif, namun bonus demografi itu akan menjadi sia-sia apabila kaum muda tidak memiliki kompetensi dan kepribadian atau karakter yang baik sehingga sekurang-kurangnya ada empat skill yang harus dimiliki kaum muda untuk menyambut bonus demografi yaitu kreativitas, kritis, kolaborasi dan komunikasi.

 Bung karno pernah berkata bahwa jangan pernah kita melupakan sejarah, sejarah peran kaum muda dalam mengawal demokrasi sebagaimana diceritakan diatas tentunya wajib bagi kita untuk belajar dan menapaki kembali di era kontemporer ini. Jawa Barat menempati posisi ketiga pemilih terbanyak dengan pemilih pemula atau pemilih muda mencapai 40%  dengan jumlah pemilih tersebut Jawa Barat menempati posisi pertama dengan jumlah pemilih pemula terbanyak, oleh karena itu kaum muda tidak hanya menjadi penonton dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Berdasarkan kajian Bidang Advokasi dan Kebijakan Publik Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat Pelajar harus berperan aktif dalam pelaksanaan pesta demokrasi 2024, Adapun peran yang dimaksud  sekurang-kurangnya ada empat peran strategis; pertama Pelajar sebagai pemilih cerdas, pemilih cerdas itu adalah pemilih yang menggunakan pandangan secara objektif dalam memilih dimulai dari kepribadian, visi misi dan trackrecord yang akan dipilih, kedua adalah pelajar dapat berperan dalam aktif dalam mengkampanyekan pemilu damai, pada pemilu 2019 kita semua menyaksikan bagaimana perpecahan serta permusuhan antar pendukung sehingga pada pemilu tahun 2024 kita mesti belajar dengan massif mengkampanyekan pemilu damai, ketiga adalah pelajar kritis dengan memerangi atau memberikan pencerahan terhadap berita bohong, fitnah dan hoaks yang berpotensi memecahbelah bangsa dan keempat adalah berperan aktif dalam membantu penyelenggara dan pengawas pemilu, sebagaimana peristiwa pemilu 2019 dengan kasus banyaknya penyelenggara dan pengawas yang meninggal akibta kecapean, penyakit bawaan ataupun usia yang terlalu tua, dengan adanya pelajar dan remaja berperan aktif dalam membantu penyelenggara dan pengawas pemilu diharapkan pelaksanaan pemilu dapat terlaksana dengan baik karena potensi pelajar dan remaja baik secara energi ataupun kemampuan dalam mengoperasikan tekhnologi.

Demikian materi ini disampaikan dalam seminar demokrasi yang diselenggarakan oleh PD IPM Kabupaten Indramayu pada 19 Oktober 2024.

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button