Bandung, Kabar Muhammadiyah Jabar—
Kanal Youtube Lazismu Jawa Barat menayangkan siniar bertemakan akuakultur. Minggu, (28/07/2024).
Hadir sebagai narasumber adalah Novita MZ, S.Pi.,M.Si selaku Ketua Prodi Jurusan Akuakultur di Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI).
Di sana, Novita menerangkan menyangkut bagaimana jurusan akuakultur UMMI menguatkan ekonomi masyarakat.
Tentang Akuakultur di UMMI
Akuakultur merupakan jurusan yang masih terbilang baru di UMMI.
“Memang Akuakultur ini baru muncul 2017, UMMI dulu tak punya, adanya Manajemen Sumberdaya Perairan, lalu kemudian berubahlah jadi akuakultur,” terang Novita.
“Dulu yang fokusnya ke pengelolaan sumber daya air, konservasi, dan sebagainya, sekarang berubah ke tentang memanfaatkan untuk produksi, terutama untuk budidaya ikan,” tambah Novita.
Dikatakan, akuakultur memiliki tiga fokus dalam pembelajarannya, yakni mempelajari ikan, pakan ikan, hingga lingkungan yang bagus untuk ikan.
Untuk jenis ikannya, ikan hias menjadi komoditas yang diutamakan oleh Akuakultur UMMI.
“UMMI sendiri sejauh ini fokuskan ke ikan air tawar, sedang jenisnya sendiri ke ikan hias karena secara benefit lebih menjanjikan,” ucap Novita.
Akuakultur UMMI Bangkitkan Ekonomi
Novita mengatakan, bentuk pengabdian langsung Prodi akuakultur UMMI adalah dengan membangkitkan ekonomi masyarakat.
Prodi akuakultur UMMI punya program bernama “SMARTK” yang merupakan singkatan dari Sistem Manajemen Akuakultur Rekayasa Teknologi Kemitraan.
SMARTK adalah program yang dibuat untuk membantu memberdayakan masyarakat melalui bisnis budidaya ikan.
“Kami mencoba menggandeng beberapa pembudidaya ikan, baik yang mengalami kesulitan modal, atau ilmu. Kita beri pelatihan dari awal, seperti kolam yang baik seperti apa, tinggi air kolamnya harus berapa, debit airnya berapa, lalu ada kontrol juga secara rutin,” katanya
“Kita latih sampai mereka bisa menerapkannya, sehingga bisa mandiri dan menularkan ke teman-temannya. Itu sudah kita lakukan di Rawa Cina,” tambah Novita.
Rawa Cina Dicoba jadi Sentra
Rawa Cina, Kabupaten Cianjur Jawa Barat dijadikan sasaran lokasi pengabdian Prodi akuakultur UMMI demi penguatan ekonomi masyarakat.
Di Rawa Cina, Prodi akuakultur UMMI memberikan pelatihan dan pendampingan budidaya ikan atau SMARTK.
Rawa Cina dipilih mengingat lokasi tersebut merupakan salah satu daerah terkena dampak parah Gempa Cianjur pada tahun 2022 silam.
“Kami juga menggandeng Lazismu Jawa Barat untuk kita bersama mencoba meningkatkan ekonomi di Rawa Cina di Cianjur lewat program budidaya ikan,” katanya
Harapannya dengan memberikan pembinaan dan pendampingan warga di sana terkait budidaya ikan, Rawa Cina dapat menjadi sentra perikanan guna meningkatkan pendapatan ekonomi.
“Kita coba bagaimana Cianjur jadi sentra perikanan. Kita punya kolam, sumber daya, dan air terus ada, tapi kenapa kita tak coba untuk jadi sentra di situ,” ucap Novita
“Mudah-mudahan program ini bisa mengupayakan itu, jadi tempat itu (Rawa Cina) bisa menjadi tempat mencari indukan ikan, pakan ikan, benih ikan, ada di situ semua,” tambahnya.
*Penulis: Moh Aqbil WAK