
Bandung — Sertifikasi halal bukan sekadar pengakuan kehalalan suatu produk, tetapi juga menjadi faktor utama dalam membangun kepercayaan konsumen muslim. Hal ini disampaikan oleh dosen program studi Farmasi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung Titian Daru Asmara Tugon dalam kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk ”Edukasi Produk Halal dan Pentingnya Sertifikasi Halal bagi Pelaku Usaha” pada Minggu (09/02/2025).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Prodi Farmasi UM Bandung dan dihadiri oleh para pelaku usaha, khususnya ibu-ibu dari RW 02 Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung. Dalam pemaparannya, Titian menjelaskan bahwa sertifikasi halal berlandaskan beberapa regulasi, termasuk Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal serta Peraturan Menteri Agama Nomor 26 Tahun 2019.
Menurut Titian, sertifikasi halal memberikan kepastian hukum, nilai tambah dalam pemasaran, serta membawa keberkahan bagi pelaku usaha. Selain menjelaskan aspek regulasi, ia juga membahas konsep halal dan haram dalam Islam dengan mengutip ayat-ayat Al-Quran, seperti Al-Baqarah ayat 168 dan Al-Maidah ayat 3. Ia menegaskan bahwa mengonsumsi makanan halal tidak hanya berdampak pada aspek spiritual, tetapi juga pada kesehatan.
Dalam sesi edukasi, Titian memaparkan tahapan sertifikasi halal yang harus ditempuh pelaku usaha. Proses ini dimulai dari registrasi di sistem Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), verifikasi dokumen, audit oleh Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), hingga penerbitan sertifikat halal yang berlaku selama empat tahun.
Ia juga menekankan bahwa pelaku usaha harus memahami persyaratan sertifikasi halal dengan menyiapkan dokumen pendukung, seperti daftar bahan baku dan proses produksi yang sesuai dengan standar halal. Dengan pemahaman yang baik, mereka dapat lebih mudah dalam memperoleh sertifikasi halal untuk produk mereka.
Lebih lanjut, Titian berharap para peserta semakin menyadari pentingnya sertifikasi halal bagi keberlangsungan usaha mereka. “Kami siap memberikan pendampingan bagi pelaku usaha yang ingin mengajukan sertifikasi halal. Mereka dapat datang langsung ke kampus Universitas Muhammadiyah Bandung untuk mendapatkan bimbingan,” ujarnya.
Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat Nurul Zakiyah menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya produk halal dan sertifikasinya. Ia juga menambahkan bahwa UM Bandung melalui Pusat Kajian Halal siap membantu dalam proses pendaftaran sertifikasi halal bagi para pelaku usaha.
Nurul menuturkan bahwa para peserta menunjukkan antusiasme tinggi, terutama saat mengikuti pretest dan posttest. Menurutnya, ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan pentingnya sertifikasi halal dalam menjalankan usaha mereka.
“Kami mengapresiasi masyarakat yang telah mengikuti kegiatan ini dari awal hingga selesai. Semoga edukasi ini memberikan manfaat, baik bagi dunia maupun akhirat,” pungkasnya. Kegiatan ini menjadi bukti konsistensi Univesitas Muhammadiyah Bandung dalam mengedukasi masyarakat terkait apa dan bagaimana pentingnya sertifikasi halal bagi para pelaku usaha yang ada di Kota Bandung.***(FK)