Bandung, Kabar Muhammadiyah Jabar—
Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung (RSMB) bersama Tim Pengabdian Pada Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (FK UNISBA) mengadakan kegiatan “Pelatihan dan Pendampingan Penapisan Gangguan Kesehatan Jiwa pada Pendamping Posyandu Juara (PPJ) di Kota Bandung.”
Kegiatan pelatihan dan pendampingan dilaksanakan di Auditorium Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung, Kamis (06/07/2023).
Keseluruhan ada 95 orang peserta yang merupakan perwakilan posyandu dari tiap kecamatan se-Kota Bandung.
Ketua pelaksana kegiatan dr. Gemah Nuripah, Sp.KJ, M.Kes menerangkan, tujuan dari adanya pelatihan adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader Posyandu di setiap kecamatan Kota Bandung tentang kesehatan jiwa dan meningkatkan keterampilan kader posyandu dalam melakukan penapisan gangguan kesehatan jiwa.
Selain itu, dengan pelatihan ini diharapkan para peserta yang terlatih akan mampu mendeteksi dini dan melakukan penatalaksanaan gangguan jiwa.
“Agar para kader bisa memberikan penapisan juga sehingga apabila ada masyarakat yang mempunyai kecenderungan gangguan jiwa cepat ditangani dengan memberikan rujukan pada faskes kesehatan atau pada puskesmas dan klinik,” ucapnya.
Direktur Utama RSMB dr M Kautsar Boesoirie Sp, M (K)., MM pada sambutannya memuji adanya pelatihan penapisan gangguan jiwa yang dilakukan oleh RSMB dan FK UNISBA.
Menurutnya kemampuan mendeteksi sekaligus pengangan dini perihal kesehatan jiwa memang harus giat dilaksanakan mengingat dewasa ini semakin banyak manusia yang rentan mengalami stress.
“Pelatihan ini sangatlah penting, karena perlu diingat sekarang-sekarang ini sedang meningkat angka orang yang mengalami stress hingga gangguan jiwa,” katanya.
Pada pelaksanaannya, kegiatan berlangsung secara hybrid mulai pukul 08.00 WIB s,d 12.00 WIB.
Ada dua pemateri yang menjadi narasumber pada kegiatan kali ini, yakni Lina Budiyanti, dr.SpKJ (K) dari FK Unisba/RSJ Provinsi Jawa Barat dan Gemah Nuripah, dr., Sp.KJ., M.Kes dari FK Unisba/RS Muhammadiyah Bandung.
Namun tak hanya penyampaian materi dan diskusi, para peserta juga melakukan pra test dan post test untuk menguji langsung pemahaman tentang penapisan gangguan jiwa.
*Penulis: Moh Aqbil WAK