Sumber Gambar: Pribadi
Tasikmalaya, Muhammadiyah Jabar—Buya Amirsyah selaku Sekjen MUI Pusat diundang ke Pesantren Amanah Muhammadiyah Kota Tasikmalaya pada hari Ahad, (05/06/2022). Bertempat di Aula Pesantren Amanah, Sekjen MUI itu menyampaikan pesan pada para santri agar selalu menghormati guru, menjaga amanah, dan jangan disalahgunakan.
“Penyebab kemunduran umat diantaranya karena dua hal. Pertama, karena umat jauh dari ilmu pengetahuan (malas belajar atau punya ilmu tapi tidak mengamalkan. Kedua, karena sibuk menumpuk harta kekayaan sehingga lupa berbuat kebajikan,” demikian Kata Buya Amirsyah.
Selanjutnya Buya juga berpesan untuk memajukan amal usaha Muhammadiyah, diantaranya seperti pembangunan Masjid Pesantren yang belum selesai, maka tugas kita adalah memindahkan harta dan kekayaan yang dimiliki oleh orang-orang kaya kepada rakyat, termasuk memindahkan uang dari orang kaya ke Masjid Muhammadiyah.
“Kalau kita yakin dan berjuang dengan ilmu serta jaringan, maka tidak ada yang mustahil, sebagai contoh ada lembaga zakat di Jakarta dengan platform digital bisa dapat 1 M per hari”, tegas Buya.
Berkaitan dengan pengembangan pesantren, Buya menjelaskan bahwa pengembangan pesantren ini sejalan dengan visi MUI, yaitu Khaira Ummah (Umat Terbaik). Untuk mencapai visi tersebut, ada 3 misi utama yang mesti dijalankan, yakni menggerakan kepemimpinan kelembagaan, amar ma’ruf nahi munkar, dan persatuan umat (ukhuwah Islamiyah)
Pesan Buya berikutnya adalah jangan khawatir dan jangan cemas, beri kabar gembira bahwa surga jannatul naim menanti jika kita berbuat kebaikan dan menolong agama Allah. Beliau pun mengingatkan agar para santri tidak terbuai dengan jabatan di dunia mengingat kehidupan di di dunia hanya sementara.
Di akhir pesannya, Buya berharap setamat dari pesantren para santri ini bisa terus melanjutkan pendidikan mereka ke perguruan tinggi, khususnya perguruan tinggi yang dikelola Muhammadiyah.
“Silahkan lanjutkan ke Perguruan Tinggi Muhammadiyah, jangan salah memilih Perguruan Tinggi, Muhammadiyah memiliki 160 Perguruan Tinggi. Kalau bukan warga Muhammadiyah yang membesarkan PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah) siapa lagi? Maka ranting dan cabang harus membesarkan PTM. Ditengah persaingan pasar, PTM bisa tumbuh dan bersaing,”pungkasnya.
*Penulis berita: Ilam Maolani
Editor: Aqbil Wikarya Abdul Karim