Kabar Persyarikatan

Dosen UM Bandung Paparkan Proses Pembersihan Sel Tubuh Secara Alami

Bandung – Dosen prodi Bioteknologi UM Bandung Nisa Ihsani mengungkapkan pentingnya memahami bagaimana proses autofagi terjadi dalam tubuh manusia. Ia menjelaskan bahwa masyarakat sering mendengar manfaat berpuasa satu bulan penuh bagi kesehatan tubuh. Namun, jarang mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi di dalam tubuh saat berpuasa.  

Nisa menjelaskan bahwa tubuh manusia terdiri atas triliunan sel yang setiap saat melakukan berbagai aktivitas penting, termasuk mencerna makanan. Makanan yang masuk tubuh setiap hari beragam jenisnya, mulai dari makanan berpengawet, makanan rendah nutrisi, makanan yang terkontaminasi patogen, hingga makanan berperisa atau hampir kedaluwarsa.

Dari proses pencernaan makanan tersebut, lanjut Nisa, sel-sel tubuh menghasilkan sampah metabolik, serupa dengan bagaimana manusia menghasilkan sampah dalam kehidupan sehari-hari. Menariknya, sebagian dari sampah metabolik itu dapat dirombak dan didaur ulang menjadi produk yang bermanfaat bagi tubuh.

”Inilah yang disebut dengan proses autofagi. Autofagi merupakan proses di mana sel-sel dalam tubuh melakukan perombakan dan daur ulang komponen yang tidak terpakai, sekaligus menjadi bentuk detoksifikasi alami yang memang terjadi secara normal di dalam tubuh,” ujar Nisa seperti dikutip dari YouTube UM Bandung pada Kamis (10/04/2025).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa proses autofagi memerlukan stimulus tertentu untuk dapat berlangsung secara optimal. Salah satu stimulus tersebut adalah kondisi puasa, seperti yang dilakukan selama bulan Ramadan beberapa waktu lalu. Puasa menjadi pemicu alami untuk mengawali dan mempercepat terjadinya proses autofagi dalam tubuh.

Mengapa puasa mampu merangsang autofagi? Nisa menerangkan bahwa pada dasarnya sel membutuhkan energi untuk menjalankan berbagai aktivitas. Ketika asupan nutrisi terbatas selama berpuasa, sel pun mencari cara alternatif untuk menghasilkan energi, yakni dengan merombak dan memanfaatkan komponen-komponen sel yang sudah usang.

”Dengan kata lain, keterbatasan nutrisi saat berpuasa mendorong sel melakukan proses autofagi sebagai upaya bertahan hidup dan tetap berfungsi optimal. Proses ini tidak hanya mendaur ulang zat yang tidak berguna, tetapi membantu tubuh menjadi lebih sehat,” kata Nisa.

Namun demikian, Nisa mengingatkan bahwa proses autofagi tidak boleh berlangsung terlalu lama. Oleh karena itu, setelah berpuasa, tetap harus berbuka dengan makanan sehat dan bergizi seimbang untuk menghentikan proses tersebut dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.***(FA)

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button