Bandung – Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung resmi memasuki usia ke-9 pada tahun ini. Selama hampir satu dekade, kampus ini telah menorehkan sejumlah capaian penting dalam bidang akademik maupun kelembagaan.
Salah satu capaian yang cukup membanggakan adalah terbitnya akreditasi “Baik Sekali” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Predikat ini menandai peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan di UM Bandung, sekaligus memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap mutu kampus.
Selain itu, UM Bandung juga terus mengembangkan program pendidikan tinggi. Tahun ini, kampus resmi membuka Program Pascasarjana untuk Program Studi Manajemen. Kehadiran program tersebut diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan lanjutan dengan kualitas akademik yang mumpuni.
Tidak hanya diminati mahasiswa dalam negeri, UM Bandung kini juga semakin dilirik oleh mahasiswa asing. Sejumlah pendaftar berasal dari berbagai negara, seperti Yaman, Timor Leste, Malaysia, Thailand, bahkan Sudan. Hal ini menunjukkan UM Bandung mulai mendapat perhatian di kancah internasional.
”Yang sedang mengajukan visa ada yang dari Yaman dua orang, Timor Leste dua orang, Thailand satu orang, Malaysia dua orang, dan Sudan menyusul. Timor Leste juga ada satu lagi sedang proses,” ungkap Kabag Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dan Promosi UM Bandung Abdul Rohim di ruang kerjanya pada Jumat (22/08/2025).
Menurut Rohim, tren meningkatnya minat mahasiswa asing kuliah di UM Bandung merupakan sinyal yang sangat positif. Oleh karena itu, Rohim berharap jumlah mahasiswa dari luar negeri akan terus bertambah seiring dengan semakin dikenalnya kampus ini di tingkat global.
Selain membuka peluang bagi mahasiswa asing, UM Bandung juga menguatkan posisinya melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) internasional. Tahun ini, mahasiswa UM Bandung menjalani KKN di sejumlah negara, seperti Arab Saudi, Korea Selatan, dan negara lainnya.
Dengan berbagai capaian tersebut, UM Bandung optimis dapat terus berkembang dan berkontribusi bagi dunia pendidikan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Usia sembilan tahun bukan hanya menandai perjalanan, melainkan menjadi pijakan untuk langkah yang lebih besar di masa depan.***(FA)
