
Bandung – Tim dosen Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) skema Pemberdayaan Masyarakat Pemula Tahun 2025. Fokus program yang dilaksanakan pada 2 dan 19 Agustus 2025 ini adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan gizi anak usia dini melalui pemberdayaan guru PAUD.
Program ini mengusung judul “Pemberdayaan Guru Pos PAUD Anak Juara Melalui Inovasi Edukasi Gizi Seimbang dan Pendekatan Psikologi Pendidikan untuk Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Usia Dini.” Kegiatan yang berlangsung dari Agustus hingga November 2025 ini mendapat dukungan hibah dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Ketua tim Mae Amelianawati menjelaskan bahwa program ini dilatarbelakangi tingginya angka stunting di Kelurahan Babakan Penghulu, Kecamatan Cinambo, Kota Bandung. Salah satu lembaga yang terdampak adalah POS PAUD Anak Juara, di mana sebagian besar peserta didiknya mengalami kondisi stunting.
“Stunting tida hanya disebabkan oleh kekurangan asupan gizi, tetapi terkait dengan kesehatan mental anak sejak usia dini. Berbicara tentang kesehatan mental bagi anak usia dini, tentu tidak bisa terlepas dari pola asuh orang tua, pola pembelajaran di sekolah, dan hubungan keduanya. Oleh karena itu, kami menghadirkan inovasi melalui edukasi gizi seimbang dan pendekatan psikologi pendidikan bagi para guru dan orang tua,” ujar Mae.
Dalam pelaksanaannya, program ini melibatkan dosen lintas keilmuan. Di antaranya Saepul Adnan dari prodi Teknologi Pangan dan Esty Faatinisa dari prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Dua mahasiswa, yakni Desinta Agustina Nindi dan Zahra Putri Aulia, juga turut berperan aktif mendukung kegiatan ini.
Mae menegaskan, tujuan utama program ini adalah mengoptimalkan tumbuh kembang anak usia dini, baik dari sisi fisik maupun mental-emosional. “Kami berharap kegiatan ini dapat membantu mengurangi angka stunting di masyarakat, terutama di Babakan Penghulu. Selain itu, juga memperkuat kerja sama antara guru dan orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak,” terangnya.
Lebih jauh, kegiatan PKM ini diharapkan tidak hanya berhenti di satu lembaga. Model pemberdayaan ini dapat dijadikan contoh bagi PAUD lain di Kecamatan Cinambo bahkan diperluas hingga ke seluruh Kota Bandung. “Jika praktik baik ini bisa direplikasi, peran guru dan orang tua akan semakin maksimal dalam mencetak generasi sehat, cerdas, dan berkarakter,” pungkas Mae.
Sebagai langkah lanjutan, tim dosen menyusun buku panduan berjudul “Cerdas Memilih Makanan Halal dan Sehat untuk Sang Buah Hati” yang dibagikan kepada para orang tua. Selain itu, mereka juga menyiapkan piramida makanan sebagai media pembelajaran anak dalam mengenal gizi seimbang dan menyusun modul khusus bagi guru PAUD agar dapat diterapkan secara berkesinambungan.***(FA)