Yogyakarta, Kabar Muhammadiyah Jabar –
“Terbukti memang perempuan di bidang ekonomi paling tangguh dan paling produktif.” Hal tersebut disampaikan Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki dalam Seminar Nasional “Strategi Meningkatkan Daya Saing Koperasi dan UMKM Aisyiyah Dalam Menghadapi Tantangan Ekonomi Global” pada Selasa (10/09/2024) yang diadakan oleh Pimpinan Pusat Aisyiyah dalam Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan.
Lebih lanjut Teten menyebut perempuan berdasarkan suatu hasil riset cukup meyakinkan dibanding laki-laki dalam hal pengembangan ekonomi, lebih lebih punya daya tahan, juga memiliki inisiatif yang tinggi. Oleh karena itu, menurut Teten, banyak lembaga pembiayaan di dunia yang basis pendampingannya adalah para perempuan. “Jadi, the power of emak-emak ini tidak bisa kita sepelekan,” ucapnya.
Kemenkop dan UKM RI disebut Teten juga melakukan hal yang sama dengan memfokuskan pendampingan dan pemberdayaan pada usaha yang dikelola oleh para perempuan. Ia juga mendorong Aisyiyah bisa bersinergi bersama untuk membentuk supply chain yang bisa mendukung tumbuh kembang usaha UMKM milik para perempuan ini.
Di antaranya adalah dengan mengembangkan lebih banyak koperasi yang bisa mendukung antara lain pemasaran maupun pembelian bahan baku yang lebih berdaya saing.
Upaya untuk mendukung pendampingan bagi UMKM ini ditindaklanjuti dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Pimpinan Pusat Aisyiyah dengan Kementerian Koperasi dan UKM RI tentang Pendampingan dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah untuk Perempuan. Nota kesepahaman ini ditandatangani langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Salmah Orbayinah.
Salmah Orbayinah menyebutkan bahwa dalam bidang ekonomi, kerja-kerja yang telah dilakukan Aisyiyah sejalan dengan program pemerintah yaitu melakukan pendampingan dan pelatihan bagi UMKM. “Pendampingan dan pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas UMKM yang lebih optimal agar bisa bersaing di pasar global yang semakin ketat,” ujarnya.
Diharapkan dengan adanya nota kesepahaman ini maka Aisyiyah bersama Menteri Koperasi dan UKM dapat semakin meluaskan jangkauan pembinaan dan pemberdayaan koperasi serta usaha mikro kecil dan menengah bagi perempuan. “Juga menyinergikan sumber daya dan kompetensi yang dimiliki bersama dalam rangka pembinaan dan pemberdayaan koperasi usaha mikro kecil dan menengah bagi perempuan.”
Dalam acara yang bertempat di Ruang Amphitheater B Gedung Kedokteran Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan dan diikuti oleh 250 peserta secara luring serta 350 peserta secara daring ini Teten Masduki menyambut baik penandatanganan Nota Kesepahaman dengan PP Aisyiyah ini.
Teten berharap akan ada banyak kegiatan yang bisa dirumuskan bersama sehingga nota kesepahaman dapat diimplementasikan dengan segera dalam aksi nyata pemberdayaan Koperasi dan UMKM Aisyiyah agar berdampak maksimal untuk bangsa.***