Garut, Kabar Muhammadiyah Jabar—
Muhammadiyah Garut memberikan pernyataan resmi atas ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan yang ditargetkan pada warga Muhammadiyah.
Lewat surat pernyataan pers Muhammadiyah Garut mengecam aksi yang dilakukan oleh Thomas Djamaludin (TD) dan Andi Pangerang Hasanudin (APH).
Di dalam surat Muhammadiyah Garut memberikan 6 poin pernyataan, yaitu:
1. Mengecam sikap provokatif dan pengancaman yang bernada satir, tidak objektif, berpotensi memecah persatuan dan kesatuan bangsa, dengan menyebut ujaran kebencian sekaligus tindak pidana ITE sebagai sikap dan perilaku yang tidak sejalan dengan semangat Pancasila dan UUD 1945 serta bertentangan dengan semangat perdamaian yang diajarkan dalam ajaran Islam.
2. Mendesak Pemerintah/MenPan-RB dan kepala BRIN untuk segera mengambil tindakan kepada keduanya baik atas nama ASN maupun kedudukannya sebagai peneliti untuk diberikan sanksi seberat-beratnya, sebab keduanya telah melakukan aktivitas yang tidak sesuai dengan marwah ilmu dan keadaban.
3. Mendesak kepada Polri untuk terciptanya keselamatan bangsa dan kondusifitas bernegara agar segera mengusut potensi tindak pidana yang dilakukan sdr. Thomas Djamaludin dan sdr AP Hasanudin sesegera mungkin.
4. Mendesak dengan sangat kepada sdr Thomas Djamaludin dan sdr AP Hasanudin untuk menyampaikan permintaan maaf 3 (tiga) hari secara berturut-turut melalui Televisi dan Media Nasional.
5. Kepada pihak Polres Garut dimohon untuk memberikan perlindungan kepada seluruh anggota Muhammadiyah Garut demi terciptanya suasana harmonis di Kabupaten Garut.
6. Kepada keluarga besar Muhammadiyah se-Kabupaten Garut agar tetap menjaga nilai silaturahmi dan kebersamaan dalam semangat idul fitri dan menunggu pergerakan selanjutnya dalam satu komando dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Garut.
Seperti diketahui sedang terjadi kegaduhan akibat komentar Thomas Djamaludin di Facebook yang diikuti ancaman pembunuhan oleh AP Hasanudin dari BRIN terhadap warga Muhammadiyah.
Komentar Thomas yang memicu emosi Andi berbunyi:
“Ya. Sudah tidak taat keputusan pemerintah eh, masih minta difasilitasi tempat salat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas.”
AP Hasanuddin yang merupakan junior Thomas menanggapi:
“Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian.”
*Penulis: Moh Aqbil WAK
Thomas Jamaludin sudah seringkali MENYERANG Muhammadiyah dalam menggunakan metode HISAB WUJUDUL HILAL.
Sangat terasa bagi kami warga Muhammadiyah, pernyataan2 thomas yg PROVOKATIF.
Itu dilakukan berulang-ulang, dan seperti nya ADA PEMBIARAN, krn buktinya tahun ini BERULAH LAGI bersama andi-jing.