Kabar Persyarikatan

MTT Muhammadiyah dan UM Bandung Gelar Seminar Kalender Hijriah Global Tunggal

Bandung — Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung sukses menggelar Seminar Nasional Sosialisasi Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) selama dua hari.

Acara yang diikuti oleh ratusan para pimpinan wilayah maupun daerah Muhammadiyah seluruh Indonesia itu berlangsung di Autiroium KH Ahmad Dahlan UM Bandung dari Sabtu hingga Minggu (11-12/05/2024).

Hadir dalam acara ini yakni Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hamim Ilyas. Ia mengatakan kegiatan tersebut menjadi sosialisasi dalam menerapkan KHGT bagi masyarakat. ”Sosialisasi ini kita harapkan tidak hanya diikuti oleh warga Muhammadiyah, tetapi juga diikuti oleh umat Islam seluruh Indonesia, bahkan dunia,” ucap Hamim.

Menurutnya, penerapan KHGT sangat sesuai dengan tuntutan zaman dalam mencapai peradaban monistik. Peradaban monistik sendiri merupakan peradaban yang tidak memisahkan hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, dan manusia dari alam semesta.

”Ketika kita menerapkan KHGT, maka kita bisa optimis untuk KHGT, tidak hanya berlaku di Muhammadiyah, tetapi berlaku di Indonesia maupun dunia,” tegas Hamim.

Sementara itu, Sekretaris Badan Pembina Harian UM Bandung Dr Dadang Syaripudin MA sangat bersyukur atas acara seminar nasional Sosialisasi Kalender Hijriah Global Tunggal di kampusnya. Dirinya menjelaskan bahwa penerapan KHGT itu menjadi hal yang penting bagi warga Muhammadiyah.

”Ini menjadi penting karena katanya Muhammadiyah akan menetapkan Kalender Hijriah Global Tunggal pada tahun baru,” kata Dadang.

Ketentuan penetapan KHGT itu menurut Dadang menjadi hal yang harus dipahami oleh setiap pimpinan ataupun warga Muhammadiyah. ”Setelah paham materi dari seminar ini maka peserta punya kewajiban untuk memahamkan kebijakan ini ke seluruh warga Muhammadiyah,” ucap Dadang.

Menanggapi hal yang sama, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syamsul Anwar menegaskan bahwa penerapan KHGT menjadi sebuah ijtihad baru bagi Muhammadiyah. Syamsul mengatakan bahwa penggunaan kalender lokal saat ini tidak dapat menjadi sarana dakwah bagi orang lain yang tinggal di lokasi berbeda.

”Oleh karena itu, KHGT ini menjadi bentuk penanggalan yang sesuai dengan lokasi seluruh umat Islam yang ada di seluruh dunia,” ungkap Syamsul.

Maka dari itu, menurutnya, para peserta perlu memahami prinsip umum dalam penggunaan KHGT agar bisa dikomunikasikan kepada warga Muhammadiyah yang lain. ”Kita berharap agar KHGT ini, yang mungkin dianggap tidak realistis oleh sebagian orang, bisa diterima oleh seluruh kaum muslimin ke depannya,” tandasnya.***(FK)

Tampilkan Lebih Banyak

mpijabar

Akun dari MPI Jawa Barat 2015-2023

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button