
Cirebon — Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah resmi meluncurkan Program Desa Migran Berkemajuan di Desa Muara, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, pada Ahad (23/11/2025).
Peluncuran ini berlangsung di Aula Kantor Kuwu Muara dan dihadiri oleh PDM Cirebon, pemerintah desa, PCM Suranenggala, PRM Muara, tokoh masyarakat, serta BP3MI Jawa Barat.

Wakil Ketua PDM Kabupaten Cirebon Bidang Wakaf dan Pemberdayaan Masyarakat, Ratija Brata Menggala, menegaskan bahwa kehadiran program ini merupakan bentuk pengabdian Muhammadiyah untuk kemajuan umat dan bangsa.
”Desa Muara ditetapkan sebagai pilot project program Desa Migran Berkemajuan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengingat banyaknya warga yang bekerja di luar negeri dan perlunya peningkatan kapasitas mereka sepulang dari perantauan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua MPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Ma’ruf, menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan tema Milad Muhammadiyah ke-113, yakni Memajukan Kesejahteraan Bangsa. Ia menegaskan bahwa program tersebut bersifat inklusif dan terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak di luar Muhammadiyah.
Pekerja migran, menurutnya, memegang peranan besar dalam mendukung ekonomi daerah, namun masih sering menghadapi berbagai tantangan baik di negara tujuan maupun setibanya kembali di tanah air. Hasil asesmen MPM PP Muhammadiyah menunjukkan bahwa sekitar 350 warga Desa Muara bekerja sebagai pekerja migran di negara-negara seperti Arab Saudi, Jepang, dan Hongkong.
”Kondisi ini menunjukkan potensi besar sekaligus tantangan dalam aspek ekonomi, sosial, dan hukum. Untuk itu, dibutuhkan lokal champions atau fasilitator desa yang memiliki kapasitas dalam pendampingan, advokasi, dan pemberdayaan komunitas migran agar mampu membangun kemandirian ekonomi serta memperkuat perlindungan sosial di tingkat akar rumput,” ungkapnya.
Usai seremoni peluncuran, acara dilanjutkan dengan pelatihan bagi para fasilitator serta anggota SaranMu Desa Muara. Langkah ini menjadi awal pembentukan struktur kelembagaan komunitas yang kuat dan berkelanjutan melalui Program Desa Migran Berkemajuan atau SaranMu (Sahabat Migran Berkemajuan).
Pelatihan tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan dasar para fasilitator dalam pendampingan, advokasi, serta pemahaman terkait perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran. Narasumber dari BP3MI Jawa Barat, Neng Wepi, turut hadir memberikan materi mengenai pemberdayaan desa migran.

Sementara itu, Kuwu Desa Muara, Latipa, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi ini. Ia mengakui bahwa mayoritas masyarakat di desanya merupakan pekerja migran, sehingga program ini dinilai sangat relevan dengan kebutuhan warganya.
“Banyak warga Desa Muara yang bekerja di luar negeri. Kami berharap warga Desa Muara bisa lebih berdaya dan mandiri ketika kembali ke desa, tentu dengan kolaborasi bersama Muhammadiyah ini pemerintah desa sangat apresiasi,” pungkasnya.***(Yayan)







