Bandung – Majelis pustaka dan informasi (MPI) PW Muhammadiyah Jawa Barat menggelar lokakarya penyusunan penulisan buku 100 tokoh Muhammadiyah Jawa Barat pada Sabtu (27/07/2024). Acara yang diselenggarakan di Aisyiyah Boarding School, Baleendah, Kabupaten Bandung, ini bertujuan untuk menggali masukan dari MPI PDM Se Jawa Barat tentang tokoh yang akan dimasukkan dalam buku nanti.
Firman Nugraha, wakil ketua MPI Jawa Barat menyampaikan MPi Jawa Barat menerima masukan nama-nama tokoh perintis hingga person yang berkontribusi positif untuk perkembangan Muhammadiyah di Jawa Barat. Firman menambahkan, terkadang ada nama yang tenggelam dalam memori kita, padahal ia seorang yang berjasa besar untuk perkembangan Muhammadiyah di Jawa Barat. Mungkin bisa saja ia di pelosok ranting atau cabang di daerah-daerah. “Bisa saja ia yang berjibaku mengerahkan harta dan tenaganya untuk menyebarkan Islam dan Muhammadiyah, yang tak masuk dalam struktur pengurus hingga akhir hayatnya,” tambah Firman.
Firman menjelaskan pula, Muhammadiyah hadir di Jawa Barat sejak awal berdirinya Muhammadiyah, melalui dua jalur, Garut dan Bogor. Hubungan Pak Dzamhari dengan pedagang di Jogjakarta membawa Muhammadiyah ke Garut. Sementara jalur Bogor melalui Muhammadiyah di Batavia. Hal ini diamini Rudi Haryono, dari MPI Kab Bogor, bahwa di PDM terdapat selembar kertas tentang Muhammadiyah Bogor. “Kertasnya sudah lusuh, bertuliskan gerombolan Muhammadiyah dan titimangsanya 1924,” ujar dosen Universitas Muhammadiyah Bogor Raya ini.
Melihat Muhammadiyah telah ada sejak sebelum kemerdekaan itu, Firman, berharap MPI PDM menggali nama-nama perintis Muhammadiyah tersebut. “Bisa ditengok dari amal usahanya, sebab Muhammadiyah ada karena ada amal usahanya,” tambah Firman.
Setiap PDM dipersilahkan untuk mengusulkan beberapa nama. Nama tersebut akan dikurasi oleh PW Muhammadiyah Jawa Barat. Nama-nama yang sesuai dengan kebutuhan akan masuk dalam 100 tokoh Muhammadiyah Jawa Barat. Buku ini rencananya akan dilaunching pada Milad Muhammadiyah November nanti.***
