Oleh: Dadang Kahmad (Ketua PP Muhammadiyah dan Ketua BPH UM Bandung)
BANDUNGMU.COM — Pesan KH Ahmad Dahlan yang berbunyi, “Muhammadiyah sekarang ini, lain dengan Muhammadiyah yang akan datang, maka teruslah kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan di mana saja. Jadilah guru, kembalilah ke Muhammadiyah; jadilah mester, insinyur, dan lainnya, dan kembalilah kepada Muhammadiyah,” mengandung tiga pelajaran penting yang relevan hingga kini.
Pertama, anstisipasi perubahan. Kedua, respons perubahan dengan llmu pengetahuan. Ketiga, ajakan ikut aktif memajukan Muhammadiyah.
KH Ahmad Dahlan menyadari betul tentang adanya perubahan sosial dan beliau memahami bahwa masyarakat manusia itu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Di dunia ini tidak ada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri.
Persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan terikat oleh hukum perubahan tersebut sebagaimana dialami sekarang ini. Pada zaman abad kedua Muhammadiyah, kondisi sosial yang dihadapi oleh Muhammadiyah sangat jauh berbeda dengan kondisi waktu organisasi tersebut didirikan.
Perubahan sosial merupakan keniscayaan bagi masyarakat dan merupakan fenomena peralihan yang mengubah tata kehidupan masyarakat secara terus-menerus mengikuti sifat masyarakat yang dinamis. Hakikatnya manusia tidak bisa berhenti pada satu titik tertentu sepanjang masa. Artinya, mereka akan selalu mengalami perubahan, baik itu perubahan yang cepat atau lambat, maupun perubahan yang kecil atau besar.
Oleh karena perubahan tidak bisa dihindari, satu-satunya cara ialah dengan mengantisipasi perubahan tesebut. Menurut Kiai Ahmad Dahlan, perubahan tersebut harus dihadapi dan diantisipasi dengan menguasai ilmu pengetahuan. Beliau sangat luar biasa dalam melihat masa depan, sesuai dengan ramalan para ahli sosial bahwa masa depan itu merupakan masa penggunaan ilmu pengetahuan.
Mistik, magis, dan religi akan makin terpinggirkan oleh peranan ilmu pengetahuan. Sebab hanya dengan ilmu pengetahuanlah masyarakat bisa mengatasi dampak dari perubahan yang terjadi. Atau dengan kata lain ilmu pengetahuan bisa memberi solusi bagi manusia dalam menghadapi masa depan.
Pada abad kedua Muhammadiyah, kemajuan ilmu pengetahuan sangat luar biasa. Ilmu pengetahuan dan teknologi menguasai hampir setiap aspek kehidupan pada zaman ini. Terutama kemajuan di bidang teknologi komunikasi dan informasi.
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi menjadi pemantik terjadinya perubahan sosial di segala bidang. Manusia sekarang dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi selalu berhubungan dengan peralatan hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan.
Untuk mengantisipasi perubahan tersebut, para aktivis Muhammadiyah dianjurkan beradaptasi dengan perubahan tersebut. Bahkan sangat dianjurkan untuk berkreasi dan berinovasi untuk menciptakan peralatan dan cara baru dalam gerakan dakwah sehingga hasilnya bisa efektif dan menjadi pelopor dalam perubahan tersebut.
Dengan cara demikian, dakwah Muhammadiyah akan terus bisa hidup di berbagai zaman, baik lampau, kini, maupun masa datang sehingga Muhammadiyah terus memberikan manfaat bagi manusia sepanjang masa.
Kiai Ahmad Dahlan mengajak kembali ke Muhammadiyah untuk menegaskan bahwa Muhammadiyah perlu kader berkualitas tinggi dalam menghadapi tantangan perubahan yang tidak bisa dihindari. Kader yang menguasai ilmu pengetahuan itulah yang dibutuhkan untuk mengisi ruang dakwah yang makin lama makin membesar dan meluas yang berubah dari waktu ke waktu.***
Sumber: Suara Muhammadiyah edisi 16-30 November 2024