Bandung – Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung menerima kunjungan edukasi dari 35 santri dan 8 guru pendamping Pondok Pesantren Darul Arqom Muhammadiyah Natar, Lampung Selatan, pada Rabu (05/02/2025). Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya pesantren untuk memperkenalkan santri pada dunia pendidikan tinggi, khususnya di lingkungan perguruan tinggi Muhammadiyah.
Kepala Bagian Penerimaan Mahasiswa Baru dan Promosi UM Bandung Abdul Rohim menyampaikan sambutan hangat kepada para santri. Dia menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan pengalaman berharga bagi para santri untuk mengenal lebih dekat perguruan tinggi, terutama yang berada di Bandung.
”Banyak lulusan pesantren yang melanjutkan pendidikan tinggi ke berbagai program studi di luar bidang keagamaan. Setiap tahun, banyak santri dari Pondok Pesantren Darul Arqom Garut, misalnya, melanjutkan studi di UM Bandung. Menariknya, hanya segelintir yang memilih program studi keagamaan. Mayoritas mereka memilih bidang lain seperti yang berkaitan dengan sains, teknologi, dan sosial,” ujar Rohim.
Dia juga menekankan bahwa UM Bandung memiliki lokasi yang sangat strategis. Kampus ini berada di dekat berbagai fasilitas penting, seperti Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dan Masjid Raya Al-Jabbar. Hal ini menjadikan UM Bandung sebagai pilihan menarik bagi calon mahasiswa, termasuk santri dari berbagai daerah.
Sementara itu, Mudir Pondok Pesantren Darul Arqom Muhammadiyah Natar Manshur Mubarok menjelaskan pentingnya program kaderisasi dalam Muhammadiyah. Dia menilai pesantren merupakan salah satu wadah terbaik dalam mencetak kader karena para santri mendapatkan pendidikan secara intensif dan mendalam selama bertahun-tahun.
Manshur menambahkan bahwa pesantren mereka rutin mengadakan kunjungan edukasi ke berbagai kampus khususnya yang ada di Pulau Jawa. Selain UM Bandung, mereka juga mengunjungi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). ”Kami berharap kunjungan ini dapat memotivasi para santri untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi Muhammadiyah,” kata Mubarok.
Meskipun di Lampung ada kampus Muhammadiyah seperti Universitas Muhammadiyah Metro, kata Mubarok, tetapi tidak semua santri akan memilih kuliah di daerah tersebut. Oleh karena itu, UM Bandung bisa menjadi salah satu alternatif yang menarik bagi para santri yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi di luar Lampung.
Dia juga mengapresiasi perkembangan pesat UM Bandung, meskipun baru berdiri sejak tahun 2016. Kami berharap dapat membawa inspirasi dan wawasan baru dari UM Bandung untuk diterapkan di pesantren mereka yang berdiri pada tahun 2017.
Kunjungan edukasi seperti ini, menurut Manshur, menjadi bagian penting dalam membentuk wawasan santri. Dengan mengenal berbagai kampus Muhammadiyah secara langsung, para santri diharapkan semakin termotivasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta tetap berperan aktif dalam gerakan kaderisasi Muhammadiyah.
Usai sesi sambutan, ramah tamah, dan motivasi, para santri pun diajak berkeliling oleh tim promosi UM Bandung ke berbagai laboratorium, perpustakaan, kantin, dan sebagainya. Terakhir para santri diajak melihat pemandangan Kota Bandung dari lantai tiga belas gedung UM Bandung yang sangat indah dengan cuaca yang begitu cerah.***(FA)