Bandung (17/11)—Menghadapi situasi dan kondisi pandemi yang masih melanda negeri ini, Muhammadiyah tetap fokus pada penanganan covid 19. Milad ke 109 Muhammadiyah tahun ini mengambil tema Optimis Hadapi Pandemi Covid-19: Menebar Nilai Utama. Muhammadiyah Jawa Barat dalam mengahadapi pandemi tetap waspada dan terus bergerak mengantisipasi penyebaran covid 19.
Pada milad kali ini, Suhada, Ketua PW Muhammadiyah Jawa Barat menitipkan empat pesan bernilai untuk warga Muhammadiyah se Jawa barat. “Pertama, kita mesti optimis mampu melawan Covid 19,” ujarnya. Kondisi pandemi selama dua tahun terakhir mengajarkan banyak hal kepada kita. Baik dari sisi kesehatan, ekonomi, hingga religi.
Upaya optimis ini diwujudkan berupa menjaga prokes yang ketat, baik untuk diri sendiri ataupun lingkungan sekitar. Vaksinasi yang terus digalakan upaya nyata memperkuat imun tubuh. “Selain itu, kita mesti menjaga kesehatan diri sendiri.” Tambahnya
“Kedua, edukasi lingkungan.” Ucap mantan ketua PC Muhammadiyah Sukajadi ini. Lingkungan sendiri, seperti di rumah. Lingkungan tetangga dan lingkungan sekitar kita. Jangan sampai kelalaian kita menjadi penyebab penyebaran virus.
“Ketiga, bersikap fleksibel dengan situasi dan kondisi.” Adaptasi dengan kebiasaan baru mesti dilakukan. Bukan untuk kepentingan sendiri tetapi untuk kepentingan bersama. Pandemi menyisakan kebiasaan baru yang mungkin selama ini tidak terbayang. Solusi menghadapi itu semua adalah dengan adaptasi.
“Keempat, jaga silaturahim,” PPKM kemarin mengajarkan kepada kita bagaimana lingkungan sekitar menjadi penolong bagi kita. Mereka yang sedang isolasi mandiri mendapat bantuan dari tetangga, yang mungkin sebelum pandemi belum pernah bertemu. Dengan pandemi mengajarkan, bisa saja diri kita yang mendapat cobaan isolasi dan memerlukan bantuan tetangga. Silaturahim menjadi solusi.
Suhada menekankan kepada warga Muhammadiyah se Jawa Barat untuk senantiasa tetap menjadi pencerah dan solusi bagi umat dan bangsa. “Milad ke 109 tahun ini momentum yang tepat untuk menjaga silaturahim keumatan dan kebangsaan.” Pungkasnya.
