
Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad menyampaikan sebuah kisah dari Riwayat At-Tirmidzi dalam program Nasihat Ayahanda Dadang Kahmad di TVMU, Kamis (06/03/2025). Ia mengisahkan pertemuan Umar bin Khattab dengan Nabi Muhammad SAW, di mana Umar membawa seorang dari Kaum Anshar untuk bersua dengan Nabi.
Dalam pertemuan itu, orang tersebut bertanya, “Wahai Nabi, siapakah orang yang paling cerdas?” Nabi pun menjawab, “Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling siap menghadapinya. Merekalah yang paling cerdas.”
Menurut Dadang, hadis ini memberikan pelajaran penting bahwa kehidupan dunia hanyalah perjalanan yang singkat, sementara kehidupan yang abadi adalah kehidupan setelah kematian, di akhirat. Oleh karena itu, orang yang cerdas adalah mereka yang menyadari hal ini dan mempersiapkan diri dengan baik.
Ia menyoroti bahwa banyak orang berlomba-lomba mengumpulkan bekal duniawi tanpa memperhatikan kehidupan setelah mati. Padahal, yang paling penting adalah keseimbangan, dengan tetap berusaha di dunia tetapi tidak melupakan persiapan untuk akhirat melalui amal saleh.
Dadang menegaskan bahwa orang cerdas mampu membandingkan dan memilih mana yang lebih utama antara kehidupan dunia yang sementara dan kehidupan akhirat yang kekal. Hal ini sesuai dengan QS Al-Qashash ayat 77, yang mengajarkan manusia untuk mencari pahala negeri akhirat tanpa melupakan bagian dunia secara berlebihan.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa hidup ini layaknya mimpi yang berlalu dengan cepat. Ketika seseorang telah menginjak usia lanjut, ia akan merasakan betapa waktu berjalan begitu singkat. Oleh karena itu, kesadaran akan kefanaan dunia sangat penting agar manusia tidak terjebak dalam kesibukan yang hanya berorientasi pada dunia.
Sebagai penutup, Dadang mengutip sabda Nabi Muhammad SAW yang menggambarkan manusia di dunia sebagai pengembara yang pada akhirnya akan kembali kepada Allah SWT. “Marilah kita mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk bekal nanti di Yaumil Akhirat,” tandasnya.***