Bandung – Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Sosial dan Humaniora (Soshum) UM Bandung sukses menggelar seminar kesetaraan gender.
Kegiatan ini mengangkat tema “Peran Gen Z Untuk Menghilangkan Pemikiran Klasik Terhadap Perempuan Dalam Menunjang Kesetaraan Gender”.
Acara ini berlangsung di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung pada Jumat (12/01/2024) dan dihadiri sebanyak 80 mahasiswa lintas prodi.
Seminar kali ini menghadirkan dua pembicara. Pertama, dosen prodi Psikologi UM Bandung Irianti Usman. Kedua, Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung Salmiah Rambe.
Irianti menyampaikan salah satu ulasan bagaimana cara menangani kesetaraan gender di Indonesia khususnya di lingkungan UM Bandung.
Dosen yang juga Psikolog ini memaparkan sejumlah langkah praktis yang bisa diambil oleh Gen Z guna mendorong terjadinya kesetaraan gender.
Misalnya dimulai dari bertanggung jawab secara maksimal hingga perlunya mencari relasi sebanyak-banyaknya untuk membuka peluang kerja yang tepat pada masa mendatang.
“Laksanakanlah tugas sebagaimana seorang anak muda yang bertanggung jawab. Teruslah belajar. Ikutlah organisasi sesuai dengan minat. Pahami dan amalkan agama secara baik dan benar. Jalinlah silaturahmi. Lalu carilah relasi untuk membuka peluang kerja,” pesan Irianti.
Selanjutnya, Salmiah Rambe menyampaikan bahwa sebetulnya tidak perlu ada isu kesetaraan gender jika berdasarkan Al-Quran dan Hadis. Pasalnya, kedua sumber hukum Islam itu, kata Salmiah, sudah berbicara hakikat gender.
“Sebetulnya kalau kita sudah memahami secara benar tugasnya berdasarkan Al-Quran dan Hadis sebetulnya tidak perlu ada isu kesetaraan gender,” kata Salmiah.
“Adapun kesetaraan gender dalam dunia kerja atau aspek sosial, budaya, dan politik yakni bagaimana membangun ruang aman untuk perempuan,” jelas Salmiah.
Pada waktu yang sama, Ketua PK IMM Soshum Zulfan Rahadian Alghifari mengatakan bahwa organisasinya akan mengambil langkah konkret untuk melibatkan Gen Z dalam menghapus pemikiran klasik terhadap perempuan demi mendukung kesetaraan gender.
“Melalui seminar edukatif kesetaraan gender, kita mendapatkan insight baru, informasi baru, tentang bagaimana kesetaraan gender harus direalisasikan,” kata Zulfan.
“Nanti di sosmed, terutama medkom, kita mulai menyuarakan bagaimana kesetaraan gender itu bisa terlaksana dan terus diperjuangkan melalui konten-konten yang sesuai dengan Fakultas Soshum tentunya,” jelas Zulfan.***(PH/HI/FP)