Bandung — Pusat Studi Kebencanaan LPPM Universitas Muhammadiyah Bandung dan Ikatan Keluarga Donor Darah Sukarela (IKA Doras) UM Bandung kembali menyelenggarakan Donor Darah Sukarela (Doras) pada Kamis (06/06/2024).
Kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama antara PMI Kota Bandung, Pusat Studi Kebencanaan, IKA Doras, Klinik Hukum Indonesia (KHI) Cabang Bandung Raya, MDMC Kabupaten Bandung, PK IMM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Hima Akuntansi, dan Hima Manajemen. Acara yang digelar di lantai dua Gedung UM Bandung ini dihadiri oleh berbagai peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, hingga masyarakat umum yang antusias mengikuti donor darah sukarela.
Ketua Umum PK IMM FEB, Gunawan Firmansyah, memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini juga merupakan bagian dari program kerja bidang sosial dan pemberdayaan masyarakat PK IMM FEB. “Kami sangat mengapresiasi Donor Darah Sukarela (Doras) ini. Ini adalah salah satu program kerja dalam periode kepengurusan kami,” ucap Gunawan.
Gunawan menambahkan bahwa donor darah bukan hanya rutinitas positif, tetapi juga program untuk menumbuhkan rasa cinta kepada sesama manusia melalui setetes darah yang sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan. “Donor darah mungkin terlihat sepele, tetapi memiliki dampak besar bagi yang membutuhkannya,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Ghina Khairesra dari PMI Kota Bandung mengucapkan terima kasih dan berharap kegiatan ini terus berlanjut dan jumlah pesertanya bertambah setiap bulan, sehingga Universitas Muhammadiyah Bandung menjadi kampus yang peduli kemanusiaan.
Wakil Dekan FEB UM Bandung, Budi Sudarman, juga hadir dalam kegiatan ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi dan penghargaan tinggi kepada seluruh panitia penyelenggara. Ia menegaskan bahwa kegiatan mulia ini harus didukung oleh seluruh sivitas UM Bandung untuk menciptakan kampus yang sehat.
“Dengan donor darah, pendonor dan penerima darah sama-sama mendapatkan manfaat kesehatan, serta tercipta rasa kemanusiaan dan kepedulian yang tinggi di lingkungan FEB. Kami akan selalu mendukung kegiatan ini sesuai dengan visi dan misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis,” ujar Budi.
Sementara itu, Pembina IKA Doras UM Bandung, Setiadin, yang akrab disapa Kang Tias, menegaskan bahwa program ini menjadi salah satu prioritas dan program kerja bagi seluruh himpunan mahasiswa di UM Bandung. “Setelah kami melakukan asesmen, ternyata donor darah sukarela (Doras) menjadi program kerja prioritas bagi teman-teman Hima. Oleh karena itu, kegiatan ini dilaksanakan dengan konsep kolaborasi,” kata Kang Tias.
Kang Tias berharap semua pihak, baik prodi, Hima, IMM, maupun organisasi mahasiswa lainnya dari setiap fakultas dapat bekerja sama dengan IKA Doras dalam menyelenggarakan kegiatan donor darah sukarela rutin ini. Ia juga menyampaikan bahwa peserta yang telah mengikuti donor darah kali ini dapat kembali mendonor tiga bulan mendatang.
“Bagi sivitas yang belum mengikuti kegiatan donor darah ini, bisa melakukannya di bulan-bulan berikutnya,” tambah Kang Tias. Kang Tias mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya kegiatan ini. “Visi dari IKA Doras dan Pusat Studi Kebencanaan LPPM UM Bandung adalah mencetak pendonor darah sukarela baru. Alhamdulillah, hari ini banyak pendonor pemula. Artinya, visi kita untuk mencetak pendonor darah baru berhasil,” tegasnya.
Sebanyak 99 orang mendaftar melalui Google Form, dengan target 120 orang. Peserta yang hadir untuk mendonor sebanyak 61 orang, dan 42 di antaranya berhasil mendonorkan darah, termasuk 27 pendonor pemula. “Kami belajar banyak tentang koordinasi, kerja sama, dan pengetahuan donor darah serta talasemia dari pembina IKA Doras dan Ketua Yayasan Donor Darah Sukarela 100 Kali PMI Kota Bandung, Bapak Tulus Abadi,” ungkap ketua pelaksana Doras, Lutziah Suriaulia, didampingi sekretaris pelaksana, Nisa Pratiwi.
Ketua Yayasan Donor Darah Sukarela 100 X PMI Kota Bandung, Tulus Abadi, yang hadir dalam kegiatan ini, menyatakan siap membimbing dan mendampingi kampus-kampus di Kota Bandung dalam melaksanakan donor darah sukarela rutin.
Sekretaris LPPM UM Bandung, Iis Dewi Fitriani, juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan secara rutin dengan lebih banyak peserta. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pendonor dan masyarakat yang membutuhkan darah. Kami berharap kegiatan ini tidak terputus karena manfaatnya yang besar,” ujar Iis.***(FK/FA)