Sumber Gambar: Pribadi.
Bandung, Muhammadiyah Jabar—Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung (RSMB) mendapat kunjungan dari Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah. Visitasi dilakukan dalam rangka pemeriksaan dan evaluasi program Mentari TB for Covid-19 yang sudah dijalankan bersama oleh RSMB selama 6 bulan terakhir. Kamis (02/06/2022).
Perlu diketahui, program Mentari TB for Covid-19 adalah program kerjasama antara MPKU PP Muhammadiyah, dan USAID dalam upaya penanggulangan Covid-19. MPKU kemudian menunjuk sejumlah rumah sakit yang bisa diajak sebagai mitra dalam melaksanakan program tersebut. Salah satu yang terpilih kemudian adalah Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung.
Dalam pelaksanaan programnya, setiap rumah sakit yang terpilih tadi kemudian diberikan alat penunjang berupa alat-alat kesehatan, seperti Bedside monitor, Syring pump, Infusion pump, dan High Flow Nasal Cannula (HFNC). Hal ini dilakukan agar rumah sakit yang sudah terpilih bisa menjalankan program dengan baik
Direktur Utama RS Muhammadiyah Bandung, dr Kautsar Boesoirie mengungkapkan terima kasih atas adanya kunjungan dan evaluasi ini. Dirinya meyakinkan bahwa setiap alkes yang telah diberikan bisa digunakan semaksimal mungkin, sehingga pemberian alkes kepada RSMB tidak menjadi sebuah hal yang sia-sia.
“Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan alat kesehatan dan program ini, sehingga kami menjadi terpacu dalam melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat. InsyaAllah dengan kunjungan ini bisa menambah semangat kami dalam bekerja,”ujar dr Kautsar dalam sambutannya.
Sementara itu, Wakil sekretaris MPKU Muhammadiyah dan project manager Mentari Covid, Ekorini Listiowati mengatakan bahwa dirinya sangat mengapresiasi usaha RSMB dalam menjalankan program Mentari TB for Covid-19 yang sudah berjalan selama 6 bulan terakhir. Ia menilai, RSMB sudah bekerja dengan baik dalam melaksanakan program.
“Kami berterima kasih kepada RSMB karena RSMB dinilai baik dan berhasil menjalankan program selama 6 bulan terakhir ini, karena yang paling terpenting bukan keberhasilan, tapi kepercayaan yang bisa terjalin dengan baik, karena kepercayaan itu tidak bisa diminta,” ujarnya.
*Berita ditulis oleh Aqbil Wikarya Abdul Karim
“